Rabu 06 Aug 2025 08:00 WIB

Apindo Ingatkan Optimisme Ekonomi Tak Boleh Membuat Terlena

Pertumbuhan kuartal II disambut positif, tapi perlu strategi lanjutan.

Pedagang membuka lapak dagangannya di Pasar Taman Puring, Jakarta, Senin (4/8/2025). Para pedagang perlahan mulai bangkit dan kembali berdagang dengan menggelar lapak-lapak sederhana.
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang membuka lapak dagangannya di Pasar Taman Puring, Jakarta, Senin (4/8/2025). Para pedagang perlahan mulai bangkit dan kembali berdagang dengan menggelar lapak-lapak sederhana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengingatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2025 sebesar 5,12 persen jangan sampai membuat terlena. Pertumbuhan ekonomi kali ini memberikan optimisme pada dunia usaha.

"Pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 2025 tentu memberikan optimisme bagi dunia usaha, tetapi jangan sampai membuat kita terlena dengan catatan di lapangan," kata Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani di sela Rakerkonas ke-34 Apindo di Bandung, Selasa (5/8/2025).

Baca Juga

Ada beberapa faktor, kata Shinta, yang perlu diwaspadai dan menjadi perhatian, seperti daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih, konsumsi rumah tangga masih di bawah rata-rata historis, dan sektor manufaktur yang masih dalam fase kontraksi.

"Karena itu, sangat diperlukan langkah lanjutan pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat, mempercepat realisasi belanja, memperkuat ekspor, dan memastikan iklim usaha tetap kondusif untuk peningkatan investasi," ujarnya.

Dari pihaknya, Shinta mengatakan Apindo menggaungkan kembali semangat Indonesia Incorporated sebagai kolaborasi aktif antara dunia usaha dan pemerintah untuk memanfaatkan peluang, dan menjembatani strategi pusat dan daerah dalam satu visi ekonomi yang terintegrasi.

Apindo, lanjut dia, telah melakukan sejumlah advokasi strategis dengan melakukan dialog dan koordinasi bersama pemerintah, mengupayakan advokasi berbasis data di lapangan, menyusun peta jalan, memberikan masukan teknis dan membangun sinergi lintas sektor guna menjaga pertumbuhan ekonomi.

"Apindo juga terlibat aktif dalam tiga Satuan Tugas Nasional yakni Peningkatan Ekspor, Kemudahan Perizinan dan Daya Saing, serta Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK untuk bersama-sama menjaga pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan selesainya proses negosiasi mengenai tarif bea masuk resiprokal ke Amerika Serikat, diprediksi akan menaikkan pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia.

"Dengan selesainya kebijakan tarif Trump, IMF melihat diharapkan ada peningkatan kepastian ekonomi dengan proyeksi pertumbuhan global naik dari 2,8 persen menjadi 3 persen. Termasuk Indonesia," kata Airlangga ditemui di sela Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) Apindo ke-34 di Bandung, Senin.

Untuk Indonesia, Airlangga mengatakan juga akan terjadi perbaikan, yang menurut dia dimulai dari kuartal II tahun 2025 di mana pertumbuhan ekonominya mencapai 5,12 persen.

"Ini merupakan pertumbuhan tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan, sinyal pertumbuhan dan perbaikan signifikan ditunjukkan oleh beberapa sektor ekonomi mulai dari ritel, industri, pertanian, konsumsi, serta dari kosmetik dan juga makanan dan minuman yang memiliki pergeseran pola konsumsi ke arah e-commerce.

"Ini menandakan ekonomi nasional benar-benar sedang tumbuh," kata Airlangga.

Dalam menjaga tingkat pertumbuhan, Airlangga mengatakan pemerintah juga tengah mempersiapkan berbagai program seperti peningkatan Kredit Usaha Rakyat (KUR), program penyediaan 450 ribu unit rumah subsidi, hingga terobosan pasar baru, salah satunya ke Uni Eropa.

Airlangga mengatakan Indonesia telah mencapai kesepakatan prinsip (principal agreement) dengan Uni Eropa, yang memungkinkan ekspor barang Indonesia ke Eropa dengan tarif 0 persen, dan sebaliknya, dengan diharapkan bisa dimanfaatkan oleh para pelaku industri dalam negeri.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement