REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pertumbuhan signifikan jumlah investor syariah di Tanah Air dengan tambahan setidaknya 10 ribu investor baru setiap tahun. Angka ini meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan rata-rata pertumbuhan sebelumnya.
“Kalau target pertumbuhan investor SOTS kita, tentu dari tahun ke tahun kita targetkan terus tumbuh. Paling tidak, untuk saat ini 10 ribu investor baru setiap tahun,” ujar Direktur Pengembangan BEI, Jeffry Hendrik, dalam sesi wawancara di acara Sharia Investment Week (SIW) 2025 di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Jeffry mengatakan, pertumbuhan jumlah investor syariah sangat ditentukan oleh perluasan infrastruktur dan kemudahan akses. Saat ini, dari 92 anggota bursa yang terdaftar, baru 18 yang menjadi anggota Sharia Online Trading System (SOTS).
“Tentu, semakin banyak anggota bursa SOTS, daya jangkau untuk melayani calon investor SOTS juga akan semakin tinggi. Oleh karena itu, kami mendorong lebih banyak lagi anggota bursa yang menjadi anggota SOTS. Itu satu,” jelasnya.
Ia menambahkan, BEI juga mendorong percepatan pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) syariah agar prosesnya semakin mudah dan efisien. Literasi keuangan syariah juga terus ditingkatkan melalui galeri investasi syariah serta kolaborasi dengan komunitas ekonomi syariah di berbagai daerah.
“Dengan kemudahan proses pembukaan RDN SOTS, tentu kita harapkan pertumbuhan investor SOTS kita akan lebih cepat lagi,” kata Jeffry.
BEI menargetkan jumlah peserta Sharia Investment Week 2025 bisa menembus 5.000 orang. “Hari ini saja, untuk hari pertama, informasinya yang mendaftar sudah lebih dari seribu,” ungkap Jeffry.
Melalui acara tahunan ini, BEI berharap semakin banyak masyarakat yang teredukasi dan akhirnya menjadi investor di pasar modal syariah. “Dari pengunjung yang hadir itu, tentu kita harapkan mendapatkan hidayah, kemudian membuka rekening, dan menjadi investor saham syariah kita,” ujarnya.