Jumat 02 May 2025 17:23 WIB

Lestarikan Bumi, Program Desa Energi Berdikari Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa

Desa Mernek salah satu DEB yang sukses menjalankan energi transisi.

Pertamina menggagas Desa Energi Berdikari (DEB) yang sudah mencapai 172 di seluruh Indonesia. Sebanyak 31 di antaranya mengusung tema ketahanan pangan, termasuk Desa Mernek, Kabupaten Cilacap.
Foto: Pertamina
Pertamina menggagas Desa Energi Berdikari (DEB) yang sudah mencapai 172 di seluruh Indonesia. Sebanyak 31 di antaranya mengusung tema ketahanan pangan, termasuk Desa Mernek, Kabupaten Cilacap.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kondisi cuaca dan banjir masih jadi tantangan bagi ketahanan pangan di Indonesia. Sepanjang 2023 saja, sebanyak 50.469 hektare sawah di 20 provinsi gagal panen akibat banjir. BNPB mencatat terjadi 331 bencana banjir atau 44 persen dari total kejadian bencana pada 2023.

Desa Mernek, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap tak luput dari tantangan gagal panen karena cuaca. Padahal kawasan ini salah satu lumbung padi tumpuan swasembada pangan, khususnya di Kabupaten Cilacap. Meliputi luas lahan sawah 293,4 hektare (Ha).

"Bersama mitra, kami mulai memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produksi pangan. Dengan konsep pertanian organik berbasis pemanfaatan inovasi teknologi tepat guna dan energi baru terbarukan atau EBT," ujar Kepala Desa Mernek, Bustanul Arifin.

Untuk mengatasi masalah musim penghujan yang tidak menentu, kelompok tani Desa Mernek bersinergi dengan Pertamina, menerapkan sistem pengering padi Rotary Dryer (Pinky Rudal).

Inovasi dari Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Maos itu, mengeringkan gabah dengan alat berbahan bakar gas dan listrik dari panel surya, sehingga petani tak lagi bergantung pada sinar matahari.

“Saat ini lebih dari 2.154 petani desa melalui Bumdes dan kelompok tani, telah terlibat aktif mengelola dan mengoperasikan alat pengering padi Rotary Dryer. Petani menerapkan iuran untuk bahan bakar Bright Gas dan biaya perawatan," jelas Bustanul.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Desa Mernek merupakan bagian dari program Desa Energi Berdikari (DEB) yang digagas Pertamina bersama masyarakat. Saat ini terdapat 172 DEB yang tersebar di Indonesia. Sebanyak 31 desa di antaranya mengusung tema ketahanan pangan, termasuk program Desa Mernek.

"Desa Mernek salah satu DEB yang sukses menjalankan energi transisi dan memberi manfaat bagi kelestarian lingkungan hingga memajukan perekonomian desa," jelas Fadjar dikutip Jumat (2/5/2025). Program DEB, lanjut Fadjar, menjadi salah satu inovasi Pertamina dalam melestarikan bumi.

DEB memanfaatkan EBT dari matahari, angin dan biogas untuk memberdayakan masyarakat desa sehingga sekaligus berdampak pada perbaikan taraf ekonomi masyarakat, peningkatan pemberdayaan warga dan pengurangan emisi karbon.

Upaya warga Mernek, membuahkan hasil manis. Kini mereka mampu menyuplai 120 ton hasil pertanian kepada distributor pangan. Penerapan alat yang ditenagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan gas, berhasil meningkatkan kualitas panen serta menaikkan harga gabah sebesar Rp 200 ribu-Rp 300 ribu per ton.

Selain itu, memberdayakan ibu-ibu untuk produktif. “Kami menanam sayuran dengan metode hidroponik, yang memanfaatkan PLTS. Memanfaatan pekarangan rumah untuk menghasilkan sayur organik yang kami jual untuk menambah penghasilan," ujar Ketua KWT Mewah, Apriliyanti.

Kawasan pertanian Mernek Jenek saat ini juga dikembangkan menjadi Kawasan Wisata (Kawista) edukasi dan implementasi pertanian. Dengan konsep one-stop farming, menawarkan wisata edukatif, adaptif, dan menarik bagi generasi muda.

Pengunjung bisa belajar cara menanam padi organik, menanam melon secara hidroponik, membudidayakan kambing, dan mengimplementasikan teknologi tepat guna.

Bustanul menegaskan, sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Pertamina, telah membawa perubahan nyata dalam lima tahun terakhir. “Kami punya prinsip untuk selalu bersinergi tanpa batas, termasuk dengan Pertamina. Alhamdulillah sampai saat ini sudah berjalan lima tahun dengan dukungan banyak pihak,” ungkapnya.

Program DEB dengan kolaborasi teknologi tepat guna, juga berkontribusi nyata dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Diantaranya TPB 7 (Energi Bersih), TPB 2 (Tanpa Kelaparan), dan TPB 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement