Selasa 19 Aug 2025 22:35 WIB

SuperSUN PLN Terangi Seko di Sulsel, Gantikan Genset Warga

Akses listrik hadirkan harapan baru bagi sekolah dan rumah ibadah di wilayah 3T.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
 PT PLN (Persero) melanjutkan implementasi Program Listrik Desa (Lisdes) melalui inovasi SuperSUN. (ilustrasi)
Foto: Antara/Olha Mulalinda
PT PLN (Persero) melanjutkan implementasi Program Listrik Desa (Lisdes) melalui inovasi SuperSUN. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LUWU UTARA — PT PLN (Persero) melanjutkan implementasi Program Listrik Desa (Lisdes) melalui inovasi SuperSUN. Kali ini PLN melistriki Kecamatan Seko, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, menjelaskan SuperSUN merupakan bagian dari transformasi PLN dalam mendorong elektrifikasi berbasis energi baru terbarukan (EBT), khususnya di wilayah yang selama ini sulit dijangkau jaringan listrik konvensional.

Baca Juga

Hingga Agustus 2025, sebanyak 1.457 unit SuperSUN telah terpasang di wilayah kerja PLN UID Sulselrabar, termasuk di Luwu Utara. Para petugas PLN menembus medan ekstrem dan rute menantang hingga menghadirkan penerangan di lokasi tersebut. Hasilnya, listrik andal menyinari fasilitas umum dan rumah ibadah, menggantikan genset yang selama ini menemani keseharian warga. Selain itu, sebanyak 358 sekolah dipastikan mendapatkan akses listrik.

“Kehadiran listrik menjadi jembatan menuju masa depan. SuperSUN membawa perubahan nyata sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Keberhasilan ini tak lepas dari semangat gotong royong dan dukungan warga, sehingga listrik akhirnya bisa menyala di Seko,” kata Edyansyah, Selasa (19/8/2025).

Lisdes merupakan program pemerintah untuk melistriki wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Kehadiran akses listrik ini menjadi kado istimewa pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. SuperSUN sendiri merupakan solusi elektrifikasi karya anak bangsa berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro yang terintegrasi dengan Battery Energy Storage System. Hingga kini, 36 unit SuperSUN telah terpasang di Seko.

Upaya menjangkau Kecamatan Seko bukanlah perjalanan mudah bagi tim PLN. Dari Makassar, petugas menempuh jarak hingga 570 kilometer menuju lokasi pemasangan SuperSUN. Di sejumlah titik, mereka harus melewati jalur ekstrem dengan membawa panel surya seberat 100 kilogram berdimensi 2,3 x 1,7 meter, melintasi jurang, jalan berlumpur, menyeberang sungai, bahkan melalui jembatan sempit dan terowongan panjang. Perjalanan itu terbayar lunas saat listrik berhasil menyala.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mengapresiasi kerja keras PLN dalam menghadirkan listrik bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk wilayah 3T. “Walaupun dihadapkan dengan tantangan akses yang sangat berat, melistriki Kecamatan Seko adalah sebuah mimpi lama yang akhirnya berhasil kita wujudkan. Wilayah yang selama ini gelap gulita di malam hari, kini telah diterangi berkat kerja keras banyak pihak dan kehadiran teknologi ramah lingkungan, yaitu SuperSUN dari PLN,” ujar Andi.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan bahwa perluasan akses listrik menjadi prioritas perusahaan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Menurutnya, prinsip swasembada dan keadilan energi menjadi fondasi langkah PLN, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto sekaligus pengejawantahan sila kelima Pancasila.

“Melalui inovasi SuperSUN, PLN berhasil menghadirkan listrik di wilayah terpencil yang sebelumnya tidak terjangkau listrik PLN,” kata Darmawan.

Dalam keterangan resmi PLN, kehadiran listrik di sekolah-sekolah secara langsung mendukung program pemerintah dalam Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran. Hal ini sejalan dengan Lisdes untuk memperluas akses energi ke seluruh pelosok Nusantara.

Salah satu momen bersejarah terjadi di UPT SDN 095 Beroppa saat listrik PLN mulai menyala. Kepala Sekolah, Meri Harianti Kambuno, menyampaikan rasa syukur atas perubahan ini. Kini, kegiatan belajar mengajar menjadi lebih berkualitas dan menghidupkan semangat baru bagi siswa serta guru.

“Dengan adanya listrik tentu akan membawa dampak positif pada proses pembelajaran di kelas. Kami kini dapat memanfaatkan media elektronik untuk menyajikan pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan,” ujar Meri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement