Selasa 19 Aug 2025 19:08 WIB

Pelita Air Mulai Penerbangan Internasional Perdana ke Singapura, Ini Respons Kemenhub

Pelita Air melayani rute Jakarta–Singapura (PP) satu kali setiap hari.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pelita Air.
Foto: pertamina
Pelita Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan memberikan apresiasi atas pembukaan rute internasional perdana Pelita Air yang menghubungkan Jakarta–Singapura (PP). Peresmian rute ini berlangsung pada Senin (18/8/2025) di Bandara Internasional Changi, Singapura.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menilai pembukaan rute tersebut menjadi langkah positif dalam meningkatkan kapasitas angkutan udara nasional.

Baca Juga

“Rute Jakarta–Singapura memberikan kemudahan mobilitas masyarakat sekaligus membuka peluang lebih besar bagi masuknya wisatawan, pebisnis, dan investasi ke Indonesia,” ujar Lukman dalam keterangan di Jakarta, Rabu (19/8/2025).

Pelita Air melayani rute Jakarta–Singapura (PP) satu kali setiap hari. Pesawat berangkat dari Jakarta pukul 07.10 WIB dan tiba di Singapura pukul 10.00 waktu setempat. Sebaliknya, penerbangan dari Singapura dijadwalkan pukul 11.00 waktu setempat dan mendarat kembali di Jakarta pukul 11.55 WIB.

“Jadwal ini diharapkan memberi kenyamanan bagi penumpang bisnis maupun wisatawan yang membutuhkan konektivitas cepat antarkedua negara,” kata Lukman.

Ia menegaskan pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap operasional penerbangan internasional, terutama terkait aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan.

“Kami juga mendorong agar kualitas layanan kepada masyarakat terus dijaga, sehingga kepercayaan publik terhadap penerbangan nasional semakin meningkat,” tambahnya.

Dengan hadirnya rute baru ini, konektivitas udara Indonesia diharapkan semakin kuat. Penumpang dari Singapura dapat melanjutkan perjalanan ke berbagai kota di Tanah Air melalui jaringan Pelita Air, mulai dari Aceh hingga Papua. Hal ini sekaligus mendukung pemerataan pembangunan, perluasan akses destinasi wisata, serta penguatan daya saing ekonomi nasional.

“Pembukaan rute internasional memperluas pilihan perjalanan bagi masyarakat dan menjadi penanda pertumbuhan industri penerbangan nasional yang semakin sehat dan kompetitif,” kata Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement