Senin 21 Apr 2025 08:49 WIB

Negosiasi RI-AS Sesuai Rencana, IHSG Diprediksi Konsolidasi

IHSG diperkirakan ada di rentang 6.300 sampai 6.550 di pekan ini.

Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak konsolidasi atau mendatar (sideways). Hal ini seiring pelaku pasar masih mencermati proses negosiasi tarif antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) yang berjalan sesuai rencana sampai saat ini.

Perkembangan sementara proses negosiasi Indonesia dengan AS memperoleh beberapa poin penting, di antaranya meliputi rencana peningkatan impor sejumlah komoditas dari AS, seperti energi dan agrikultur, kolaborasi hilirisasi, relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), hingga paket deregulasi.

Baca Juga

“IHSG diperkirakan masih melanjutkan fase konsolidasi dalam rentang 6.300 sampai 6.550 di pekan ini,” ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan, Senin (21/4/2025).

Delegasi Indonesia yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menemui United States Secretary of Commerce atau Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada Ahad (20/4/2025), untuk menyampaikan proposal negosiasi tarif. Indonesia menyampaikan penawaran konkret untuk meningkatkan pembelian dan impor Indonesia dari AS demi menyeimbangkan defisit perdagangan AS, di antaranya pembelian produk energi (crude oil, LPG, dan gasoline).

Selain itu, juga peningkatan impor produk pertanian dari AS (soybeans, soybeans meal, dan wheat), yang memang sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi di Indonesia. Secretary Lutnick mengapresiasi komitmen dan proposal konkret itu, dan menilai penawaran dan permintaan Indonesia sangat konkret dan saling menguntungkan bagi kedua negara.

Kemudian, setelah pertemuan di tingkat menteri antara Delegasi Indonesia dengan pihak United States Trade Representative (USTR) yang langsung dipimpin Ambassador Jamieson Greer pada Kamis (17/4/2025), kemarin Ahad (20/4/2025) di tingkat teknis langsung bergerak cepat melaksanakan pertemuan teknis antara Tim Teknis Indonesia dengan Tim dari pihak USTR

Indonesia mengharapkan dapat disepakati format, mekanisme dan jadwal negosiasi dengan target waktu 60 hari, yang mana tenggat waktu itu adalah penyelesaian pembahasan isu untuk disepakati, sehingga masih terdapat waktu 30 hari dari 90 hari penundaan (pause) untuk implementasi kesepakatan.

Sentimen eksternal, Presiden AS Donald Trump kembali menekankan pentingnya pemangkasan suku bunga acuan kepada Ketua The Fed Jerome Powell. Masih terkait global, AS berencana menarik diri dari upaya perdamaian Rusia dan Ukraina apabila tidak ada perkembangan konkrit dalam beberapa hari ke depan, yang diperkirakan akan mendorong rebound harga gas alam yang sempat turun ke kisaran 3,2 persen pada pekan lalu.

Sementara, harga minyak melanjutkan rebound pasca sanksi baru oleh AS kepada Iran. AS dikabarkan berencana menekan ekspor minyak Iran hingga nol, bersamaan dengan proses perundingan mengenai fasilitas nuklir Iran.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement