REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan secara langsung sikap resmi Pemerintah Indonesia terkait rencana penerapan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat, pada Selasa (8/4/2025). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, seusai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/4/2025), mengatakan, pernyataan tersebut akan disampaikan dalam acara yang digelar di Bank Mandiri Bapindo, Jakarta, pukul 13.00 WIB.
"Tunggu besok jam satu, di acara Bank Mandiri Bapindo. Karena yang akan menyampaikan langsung itu Pak Presiden," katanya.
Airlangga menuturkan, Presiden akan berbicara secara menyeluruh mengenai respons Indonesia terhadap perkembangan ekonomi global, termasuk kebijakan tarif dari AS. Selain itu, acara tersebut juga akan dihadiri oleh para investor, ekonom, serta pemangku kepentingan utama di Tanah Air.
Airlangga mengatakan sikap resmi Indonesia akan disampaikan kepada otoritas perdagangan AS sebelum tenggat 9 April 2029, melalui komunikasi dengan sejumlah pejabat penting seperti Secretary of Commerce dan US Trade Representative (USTR). Presiden telah menugaskan Airlangga, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai perwakilan resmi dalam pembicaraan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo mengaku tenang menghadapi tekanan dari perang dagang yang tengah berlangsung. Ia menegaskan bahwa Indonesia akan menempuh jalur diplomasi dan negosiasi dengan semua negara, termasuk Amerika Serikat, guna menjaga stabilitas hubungan ekonomi dan perdagangan internasional.
Dalam pernyataannya saat menghadiri panen raya di Majalengka, yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, Prabowo menekankan bahwa pemerintah akan menyampaikan keinginan Indonesia untuk menjalin hubungan internasional yang baik, adil, dan setara. Ia menyatakan bahwa tidak ada masalah selama prinsip keadilan dan kesetaraan dijunjung tinggi.
Presiden juga menanggapi permintaan Presiden AS Donald Trump dengan sikap terbuka. Menurutnya, selama permintaan tersebut masuk akal dan saling menguntungkan, Indonesia siap menghormatinya.
Ia menilai, setiap pemimpin negara memiliki kewajiban untuk memperjuangkan kepentingan rakyatnya, tak terkecuali dirinya sebagai Presiden Indonesia. Prabowo menegaskan pentingnya kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan global. Ia mengajak masyarakat untuk tidak merasa khawatir atau kecewa, melainkan menyikapi setiap tantangan dengan sikap gagah dan tegar.