Selasa 21 Oct 2025 14:06 WIB

Tarif 100 Persen Trump ke China Buka Peluang Investasi Asing Masuk ke Jateng

Pemda menyiapkan kawasan industri dan fasilitas pajak untuk menarik investasi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Foto udara kondisi banjir rob dampak dari pagar panel blok pembatas antara dermaga dan daratan jebol akibat tekanan air laut yang tinggi di Kawasan Pos 1 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/5/2025). Peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah titik di kawasan itu tergenang banjir rob atau limpasan air laut ke daratan dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai sekitar 70 Cm, sementara itu tim tanggap darurat Pelindo III bersama BPBD Jateng dan Kota Semarang bersiaga mengamankan area terdampak dengan mengoperasikan pompa air serta penutupan sementara jebolan agar banjir rob tidak meluas ke permukiman warga.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Foto udara kondisi banjir rob dampak dari pagar panel blok pembatas antara dermaga dan daratan jebol akibat tekanan air laut yang tinggi di Kawasan Pos 1 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/5/2025). Peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah titik di kawasan itu tergenang banjir rob atau limpasan air laut ke daratan dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai sekitar 70 Cm, sementara itu tim tanggap darurat Pelindo III bersama BPBD Jateng dan Kota Semarang bersiaga mengamankan area terdampak dengan mengoperasikan pompa air serta penutupan sementara jebolan agar banjir rob tidak meluas ke permukiman warga.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sakina Rosellasari, mengungkapkan ancaman pemberlakuan tarif 100 persen oleh Amerika Serikat (AS) terhadap China membuka peluang bagi investor untuk mengalihkan investasinya ke Indonesia, khususnya ke Jawa Tengah. Menurutnya, kondisi tersebut berpotensi meningkatkan nilai penanaman modal asing (PMA) di provinsi tersebut.

“Ketika China diterapkan tarif 100 persen, dampaknya nanti banyak investor akan masuk ke Indonesia karena ekspornya bisa dilakukan dari sini. Jadi, poin pentingnya, ini peluang investasi di Jawa Tengah,” kata Sakina di kantornya, Selasa (21/10/2025).

Baca Juga

Ia menyebut, DPMPTSP Jateng telah mengagendakan pendampingan sejumlah calon investor, termasuk dari China, untuk meninjau beberapa daerah di Jawa Tengah.
“Hari ini teman-teman dari pengawasan dan promosi mendampingi investor China ke Boyolali dan Klaten. Besok, Kamis (23/10/2025), ada dari Inggris. Lalu dari China lagi, dan pekan depan dari Taiwan,” ujarnya.

Sakina menambahkan, sebelum kegiatan pendampingan, para investor sudah menjalin komunikasi dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
“Dari kementerian, khususnya kedeputian promosi, kami diminta data untuk satu KPI (kawasan peruntukan industri), kawasan industri, dan pabrik yang disewakan. Jadi saat ini kami sedang mendata bangunan yang siap disewa,” tuturnya.

Ia menjelaskan, kawasan industri menjadi magnet bagi investor karena menawarkan berbagai kemudahan dan keuntungan.
“Misalnya, kemudahan perizinan karena pengelola sudah menyiapkan izin lingkungan seperti AMDAL. Selain itu, ada fasilitas pajak seperti tax allowance dan tax holiday. Ini menjadi daya tarik bagi investor untuk masuk ke suatu daerah, terutama di kawasan industri atau kawasan ekonomi khusus,” kata Sakina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement