REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mencatatkan posisi cadangan devisa tertinggi sepanjang sejarah pada Desember 2024, mencapai angka 155,7 miliar dolar AS. Pencapaian tersebut menjadi sinyal positif bagi perekonomian domestik di tengah tantangan global yang masih berlanjut.
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan cadangan devisa yang sangat impresif ini mencerminkan stabilitas ekonomi Indonesia, kemampuan untuk memenuhi kewajiban luar negeri, serta memperkuat kepercayaan pasar terhadap perekonomian nasional. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan mengungkapkan, posisi cadangan devisa ini mencerminkan stabilitas sektor eksternal yang kuat.
"Posisi ini juga memperlihatkan kemampuan Indonesia untuk memenuhi kewajiban luar negeri, mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah, dan memperkuat kepercayaan pasar terhadap perekonomian nasional," kata David dalam keterangan tertulis kepada Republika, Senin (13/1/2025).
Dengan sentimen positif dari sektor domestik ini, ditambah dengan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Indonesia yang meningkat signifikan ke level 127,7 pada Desember 2024, pasar saham Indonesia diperkirakan akan melanjutkan momentum positif. IKK yang lebih tinggi menunjukkan optimisme yang meningkat terhadap kondisi ekonomi, baik saat ini maupun prospek masa depan. Hal ini tentunya dapat mendorong lebih banyak konsumen untuk melakukan pengeluaran dan investasi, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Kenaikan IKK ini menunjukkan program pemerintah dan stabilitas ekonomi berhasil menjaga kepercayaan masyarakat terhadap prospek ekonomi Indonesia di tengah tantangan global yang terus berlangsung," ujar David.
Di tengah optimisme pasar, PT Indo Premier Sekuritas memberikan sejumlah rekomendasi saham yang layak dicermati, di antaranya saham BBNI (Bank Negara Indonesia), PGAS (Perusahaan Gas Negara), INDY (Indika Energy) dan Reksa Dana Saham Premier ETF Indonesia Consumer (XIIC).
1. Buy On Breakout INDY
- Harga Saat Ini: Rp1.740
- Entry Price: Rp1.810
- Target Price: Rp1.975
- Stop Loss: Rp1.730
- Risk to Reward Ratio: 1:2,1
INDY menunjukkan tren bullish yang kuat di sektor batubara. Saham ini terus bergerak di atas MA5 dan MA20, serta mencatatkan volume perdagangan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Keberlanjutan tren ini dapat membuat saham INDY terus melanjutkan penguatannya.
2. Buy BBNI (Bank Negara Indonesia)
- Harga Saat Ini: Rp4.350
- Entry Price: Rp4.380
- Target Price: Rp4.625
- Stop Loss: Rp4.250
- Risk to Reward Ratio: 1:1,9
BBNI berada dalam posisi sideways dekat area support. Dengan dividend yield yang menarik sekitar 6 persen ++ berdasarkan asumsi EPS tahun lalu, saham ini berpotensi menarik kembali investor asing. Indikator teknikal MACD yang menunjukkan golden cross dan histogram positif memberikan sinyal kuat bahwa saham ini bisa melanjutkan penguatan.
3. Buy PGAS (Perusahaan Gas Negara)
- Harga Saat Ini: Rp1.705
- Entry Price: Rp1.710
- Target Price: Rp1.850
- Stop Loss: Rp1.645
- Risk to Reward Ratio: 1:2,2
PGAS sedang berada dalam tren bullish yang solid. Setelah breakout dari resistance penting, saham ini terus naik di atas MA5, didukung oleh volume perdagangan yang tinggi. Saham ini dapat menjadi pilihan menarik untuk investor yang mencari potensi keuntungan jangka pendek.
4. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF Indonesia Consumer (XIIC)
Dengan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Indonesia yang terus menguat, sektor konsumer diprediksi akan menikmati prospek cerah. Reksa dana saham XIIC yang berfokus pada sektor konsumer menjadi pilihan yang menarik. Kenaikan IKK yang signifikan, terutama yang didorong oleh meningkatnya harapan ekonomi ke depan, memberikan optimisme bagi sektor ini.
Dengan cadangan devisa yang kuat dan sentimen domestik yang positif, terutama dengan adanya lonjakan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK), pasar saham Indonesia diprediksi akan melanjutkan penguatan. Saham-saham seperti BBNI, PGAS, INDY, serta Reksa Dana Saham Premier ETF Indonesia Consumer (XIIC), yang didorong oleh data ekonomi yang positif, dapat menjadi pilihan tepat untuk mendiversifikasi portofolio investor.