REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak 400.000 ekor bibit ikan nilai ditabur di lokasi pembibitan ikan di Peace Flower Farm, Ciampea Cibitung, Kabupaten Bogor, Ahad (23/11/2025). Pembibitan tersebut dilakukan untuk dapat menghasilkan setidaknya 200 ton ikan nila segar dalam satu kali panen.
Yayasan Swatantra Pangan Nusantara (YSPN) mengungkapkan, pembibitan tersebut merupakan bentuk komitmen terhadap kedaulatan pangan nasional melalui serangkaian kegiatan sosial dan inovasi perikanan di Bogor. Selain menyentuh hati masyarakat, yayasan ini juga secara nyata mendukung program strategis Pemerintah, sekaligus membina talenta muda yang siap menjadi motor ketahanan pangan di masa depan.
Mayjend TNI (Purn) Sudrajat, Pendiri dan Pengarah YSPN menyoroti Peace Flower Farm di Ciampea Cibitung, Bogor, sebagai salah satu mitra binaan unggul. Pembudidaya ikan darat ini menerapkan budidaya ikan Tilapia (nila) yang terintegrasi dan ramah lingkungan, meliputi seluruh rantai produksi: dari pembibitan, pembesaran, hingga prosesing menjadi produk bernilai tambah seperti fillet dan ikan nila frozen.
Operator Peace Flower Farm dikelola oleh seorang anak muda lulusan ITB yang masih berusia 25 tahun. Sosok tersebut dikatakan menjadi perwujudan nyata dari program unggulan YSPN untuk membina Generasi Z agar mencintai dan mendukung program ketahanan pangan strategis pemerintah.
Kehadiran petani-petani muda inovatif seperti ini memastikan Indonesia tidak akan kekurangan penerus untuk melanjutkan program prioritas ini di masa depan.
Sudrajat menyatakan, "Kita harus pastikan estafet kedaulatan pangan ini tidak pernah terputus. Melihat anak-anak muda seperti di Peace Flower Farm ini memimpin inovasi pertanian berbasis teknologi, ini adalah jaminan bahwa program Swasembada Pangan yang dicanangkan oleh pemerintah akan berkelanjutan. Semangat dan kolaborasi generasi muda adalah kunci masa depan Indonesia yang berdaulat pangan."