Kamis 30 Oct 2025 09:48 WIB

IHSG Dibuka Naik 10 Poin, Investor Respons Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Pasar saham bergerak positif di tengah ketidakpastian arah kebijakan moneter.

Karyawan mengamati layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat pada senin pagi dibuka melemah 210,39 poin atau 2,69 persen ke posisi 7.620,10. Sedangkan pada penutupan IHSG masih berada zona merah ke posisi 7.736,06 atau ditutup merosot 1,21 persen dari level 7.830,49.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat pada senin pagi dibuka melemah 210,39 poin atau 2,69 persen ke posisi 7.620,10. Sedangkan pada penutupan IHSG masih berada zona merah ke posisi 7.736,06 atau ditutup merosot 1,21 persen dari level 7.830,49.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (30/10/2025) pagi bergerak menguat seiring dengan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed. IHSG dibuka naik 10,14 poin atau 0,12 persen ke posisi 8.176,36. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 menguat 1,21 poin atau 0,14 persen ke posisi 837,93.

“IHSG berpotensi mencoba break di atas 8.180. Akan tetapi, jika gagal menembus level tersebut, IHSG bisa kembali terkoreksi karena The Fed cut rate 25 bps sudah inline, namun masih banyak ketidakpastian untuk cut rate selanjutnya,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Dari mancanegara, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Oktober 2025, sesuai dengan ekspektasi pasar, serta mengumumkan akan kembali melakukan pembelian terbatas surat utang pemerintah AS.

Di sisi lain, Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa peluang pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember 2025 belum dapat dipastikan. Setelah konferensi pers The Fed, peluang pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember turun menjadi 71 persen dari sebelumnya 90 persen.

Dari dalam negeri, per 24 Oktober 2025, kapitalisasi pasar modal Indonesia naik 23 persen year to date (ytd) menjadi Rp 15.234 triliun. Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) naik 28 persen year on year (yoy) menjadi Rp 16,46 triliun, dan jumlah investor pasar modal mencapai 19,1 juta.

Pada 2026, BEI menargetkan RNTH mencapai Rp 14,5 triliun, dengan penambahan 2 juta investor baru serta 50 penawaran umum perdana saham (IPO), termasuk enam perusahaan besar (lighthouse IPO).

Pada perdagangan Rabu (29/10), bursa saham Eropa ditutup variatif. Indeks Euro Stoxx 50 naik 0,02 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,61 persen, indeks DAX Jerman melemah 0,64 persen, dan indeks CAC Prancis turun 0,19 persen.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat di Wall Street juga ditutup bervariasi. Indeks S&P 500 stagnan, indeks Nasdaq naik 0,41 persen, sedangkan Dow Jones melemah 0,16 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini pun bergerak beragam. Indeks Nikkei menguat 59,74 poin atau 0,12 persen ke 51.371,00. Indeks Shanghai melemah 3,35 poin atau 0,10 persen ke 4.012,78. Indeks Hang Seng naik 150,15 poin atau 0,46 persen ke 26.460,55, sementara indeks Strait Times melemah 10,12 poin atau 0,23 persen ke 4.430,35.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement