Kamis 11 Dec 2025 13:50 WIB

Menpan RB Buka Peluang CPNS 2026 untuk Fresh Graduate

Pemetaan kebutuhan pegawai jadi dasar penentuan formasi rekrutmen ASN.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Peserta mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 formasi Kementerian Luar Negeri di Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat, Jakarta, Rabu (16/10/2024). Tes SKD CPNS 2024 itu diikuti oleh 3.035.723 peserta dan diselenggarakan hingga 14 November 2024.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Peserta mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 formasi Kementerian Luar Negeri di Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat, Jakarta, Rabu (16/10/2024). Tes SKD CPNS 2024 itu diikuti oleh 3.035.723 peserta dan diselenggarakan hingga 14 November 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Harapan lulusan baru untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN) kembali terbuka. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini memberi sinyal rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2026 akan memberi ruang bagi fresh graduate setelah pemerintah lebih dulu menuntaskan penataan tenaga honorer.

“Kemarin kan kita memang banyak fokus untuk menyelesaikan tenaga honorer. Ke depannya saya sih berharap saya bisa fokus kepada para fresh graduate untuk bisa kuserta menjadi bagian daripada birokrasi,” kata Rini di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (11/12/2025).

Baca Juga

Rini menjelaskan, saat ini terdapat 48 kementerian yang diminta menyusun peta kebutuhan pegawai. Analisis tersebut dimaksudkan agar setiap instansi mengetahui kebutuhan formasi dalam beberapa tahun ke depan, terutama pada jabatan-jabatan yang memerlukan regenerasi.

Dia menekankan pentingnya penyegaran di tubuh birokrasi melalui rekrutmen generasi baru ASN. “Tentunya saya sangat concern terhadap bagaimana regenerasi untuk para ASN dan tentunya para fresh graduate,” ucapnya.

Menurut Rini, pemetaan kebutuhan dilakukan bukan hanya untuk melihat penambahan pegawai, tetapi juga kemungkinan pengurangan atau penyesuaian formasi pada jabatan tertentu. Analisis ini, kata dia, juga wajib dibuat oleh kementerian dan lembaga baru yang dibentuk pada periode pemerintahan sekarang.

“Dan itu tentunya disesuaikan dengan Asta Cita dan program Bapak Presiden. Jadi kementerian yang baru yang sedang melaksanakan tugas-tugas, yang sekarang fungsi pemerintah itu sudah terbagi habis tentunya harus sudah mulai menyiapkan,” jelasnya.

Ia menambahkan, hasil pemetaan dari tiap instansi akan dirangkum menjadi gambaran kebutuhan ASN secara nasional. Dari situ, pemerintah akan menyusun postur rekrutmen, termasuk peluang formasi untuk lulusan baru.

“Dan tentunya saya juga harus menyiapkan secara nasional posturnya seperti apa, gitu. Kita tunggu ya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement