Kamis 11 Jul 2024 20:08 WIB

Jelang HUT RI, Pertamina: Jaringan Gas untuk Rumah Menteri di IKN Sudah Rampung

Pemerintah bersama BUMN merencanakan pembangunan kawasan industri hijau di IKN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir meninjau kesiapan BUMN dalam pembangunan sarana dan fasilitas (Sarfas) energi di Ibu Kota Nusantara (IKN) termasuk jaringan gas oleh Pertamina.
Foto: Pertamina
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir meninjau kesiapan BUMN dalam pembangunan sarana dan fasilitas (Sarfas) energi di Ibu Kota Nusantara (IKN) termasuk jaringan gas oleh Pertamina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana menggelar upacara HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN). PT Pertamina (Persero) berkomitmen penuh mendukung pembangunan IKN, terutama dalam hal energi bersih melalui jaringan gas (jargas).

"Kalau untuk jaringan gas ke rumah tapak menteri dan user lain yang pakai gas, instalasinya semua sudah tersambung, tinggal dialirkan gas saja sesuai kebutuhan," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso saat dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (11/7/2024).

Baca Juga

Subholding Gas Pertamina, PT PGN bersama anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia juga telah memperluas pemanfaatan gas bumi melalui metode beyond pipeline di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan PGN dan Gagas mulai menyalurkan Gas bumi untuk PT Bumi Liputan Jaya (Blue Sky Hotel) dengan volume penyaluran mencapai 700 MMBTU per bulan.

"Penyaluran gas bumi di Balikpapan juga sebagai salah satu upaya PGN untuk mendukung pengembangan IKN," ujar Ratih.

Ratih menyampaikan PGN mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk menyediakan jaringan infrastruktur di IKN, khususnya di hunian atau rumah dinas untuk menteri hingga pegawai di IKN. Pada tahap awal, sambungan jargas di IKN disediakan untuk 166 tower (hunian ASN) dan 34 rumah tapak menteri.

"Gas bumi disuplai dengan CNG yang bersumber dari Balikpapan atau Bontang di Kalimantan Timur," kata Ratih.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah meninjau kesiapan BUMN dalam pembangunan sarana dan fasilitas (Sarfas) energi di IKN, termasuk pembangunan jargas milik Pertamina.

Erick menyampaikan pemerintah bersama BUMN merencanakan pembangunan kawasan industri hijau di IKN. Pertamina sebagai penyedia jaringan gas menunjukkan komitmennya dalam penyediaan energi bersih di Ibu Kota Nusantara.

"Kita rencanakan dalam 10 - 15 tahun sudah ada paling tidak titik industri, tapi green industrial estate," ujar Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (30/6/2024).

Pada saat peninjauan tersebut, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menjelaskan untuk penyediaan energi di IKN, Pertamina akan mengutamakan jaringan gas.

"Kita gantikan dengan jaringan gas yang dipasok dengan gas alam. Pelaksanaan pembangunannya terintegrasi dengan pembangunan utilitas lainnya seperti saluran air, saluran gas dan kelistrikan," ucap Wiko.

Wiko mengatakan jaringan gas (jargas) nantinya akan dapat dimanfaatkan pada berbagai hunian vertikal, rumah tapak yang merupakan rumah dinas untuk menteri dan para pegawai di IKN. Pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) akan terbagi pada beberapa tahap. Pada tahap perdana PGN siap melayani kebutuhan pelanggan yang diperkirakan akan beroperasi pada Agustus mendatang.

Selain pengembangan jargas di IKN, Pertamina juga sedang mempersiapkan Pertamina Sustainable Energy Center (Pusat Energi Berkelanjutan) yang mencakup Pertamina Sustainability Academy, Pertamina Training Institute, Pertamina Research and Innovation Center for Sustainable and Low Carbon Technologies.

Wiko menyampaikan Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

"Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina," kata Wiko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement