REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengupayakan penyelesaian proyek jalur kereta api double track atau jalur ganda pada lintasan Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Jawa Barat. Area yang menjadi lokasi tabrakan KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya itu merupakan jalur kereta api single track atau jalur tinggal yang membuat perjalanan kereta api dua arah harus berjalan bergantian.
"Double track di jalur Cicalengka-Haurpugur selesai pertengahan tahun ini," ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dihubungi Republika di Jakarta, Senin (8/1/2024).
Adita menyampaikan Kemenhub juga sedang mendalami soal perbedaan sistem persinyalan antara Stasiun Cicalengka dengan Stasiun Haurpugur. Adita menyebut proses investigasi akan memberikan gambaran menyeluruh terkait penyebab peristiwa kecelakaan tersebut.
"Soal sistem sinyal karena ini ada di lokasi yang sedang dilakukan investigasi kecelakaan, kita akan lihat dulu hasil evaluasi dan investigasinya secara keseluruhan," kata Adita.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyampaikan sistem persinyalan dan pengerjaan jalur kereta api ganda merupakan kewenangan Kemenhub. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan KAI selalu mengikuti ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
"Pertanyaan (sistem sinyal dan jalur ganda) ini ranahnya Kemenhub dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA)," ujar Joni.
Joni mengatakan petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka sudah steril dan dapat dilewati kereta api dengan kecepatan terbatas 20 km per jam pada dua hari lalu. Joni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses normalisasi jalur rel antara Haurpugur-Cicalengka.
"Saat ini jalur rel sudah bisa dilalui dengan kecepatan terbatas. Sejumlah perbaikan jalur rel dengan memperkuat tubuh jalan rel terus dilaksanakan agar kereta api dapat beroperasi dengan kecepatan normal kembali," kata Joni.
Sebelumnya, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menyampaikan perbedaan sistem persinyalan di Stasiun Cicalengka dan Stasiun Haurpugur. Djoko mengatakan sinyal di Stasiun Cicalengka masih menggunaan sinyal blok mekanik, sedangkan sinyal di Stasiun Haurpugur berupa sinyal elektrik.
"Perbedaan model persinyalan ini akan membedakan cara pengoperasiannya. Makanya, petugas pengatur perjalanan KA (PPKA) akan mengatur perjalanan KA di dua stasiun ini harus memiliki keterampilan mengoperasikan persinyalan yang berbeda ini," ucap akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata tersebut.