REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Hutama Karya (HK) selaku pengelola Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) mencatat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) jumlah kendaraan yang melewati Jalan Tol Pekanbaru - Dumai sebanyak 303.446 kendaraan.
"Jumlah kendaraan yang melewati jalur tol Permai tercatat sebagai trafik tertinggi diantara ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) lainnya," kata Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT Hutama Karya (HK) selaku pengelola Tol Permai, Tjahjo Purnomo.
Tjahjo mengatakan tingginya trafik di tol pertama di Riau ini diperkirakan karena besarnya minat masyarakat dari Pekanbaru yang akan berlibur ke negara jiran Malaysia, khususnya tujuan Melaka.
Seperti diketahui Dumai memiliki Pelabuhan Internasional Dumai. Ruas tol ini juga menjadi jalur tersingkat dibandingkan melalui jalur lintas utara dari arah Dumai menuju Pekanbaru.
Selain itu, arus kendaraan dari Dumai ke Pekanbaru juga terpantau ramai. Karena banyaknya warga Dumai dan sekitar yang berlibur ke Pekanbaru. "Karena banyak masyarakat Dumai yang merayakan libur tahun baru di Pekanbaru,” ujar Tjahjo.
Tjahjo juga menyebut tol Bangkinang - Koto Kampar yang baru saja dibuka untuk sementara selama Nataru juga terpantau ramai dilalui. Jalan bebas hambatan yang menghubungkan Provinsi Riau dan Sumatera Barat ini dilintasi sebanyak 12.000 kendaraan. Yakni selama periode 24 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024. Kendaraan yang melintas pada kedua jalan tol fungsional tersebut didominasi oleh kendaraan Golongan I atau kendaraan pribadi.
Selain itu arus kendaraan melewati tol Pekanbaru - Bangkinang (Penang) juga tercatat mengalami kenaikan. Dengan trafik yang signifikan tersebut, Tjahjo melihat antusias tinggi pengguna jalan tol menggunakan JTTS sebagai jalur alternatif guna mempermudah akses antar kota maupun antar provinsi di Sumatra.
"Jika ditotalkan, jumlah kendaraan yang melewati seluruh ruas JTTS pada 18 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024, tercatat lebih dari 1,5 juta kendaraan yang melintas," ucap Tjahjo.
PT HK mencatat ada mengalami peningkatan hingga 38 persen jika dibandingkan Volume Lalu Lintas (VLL) normal. Kemudian 52 persen jika dibandingkan Nataru tahun 2022/2023.