Senin 11 Aug 2025 15:38 WIB

Pembangunan Bendungan Bulango Ulu Capai 87 Persen, Dorong Ketahanan Pangan dan Air di Gorontalo

Proyek strategis nasional ini siap memberikan manfaat bagi masyarakat Bone Bolango.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Sejumlah truk mengangkut material pembangunan Bendungan Bulango Ulu di Desa Tuloa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (22/4/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Sejumlah truk mengangkut material pembangunan Bendungan Bulango Ulu di Desa Tuloa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (22/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Proyek Bendungan Bulango Ulu di Desa Owata, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, yang dikerjakan PT Hutama Karya (Persero) bersama mitra kerja, kini telah mencapai progres fisik sebesar 87 persen. Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), bendungan ini dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan dan air, mengembangkan pertanian modern di pedesaan, serta mendukung transisi menuju energi terbarukan.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan, pekerjaan dilakukan melalui Kerja Sama Operasi (KSO) Hutama Karya–PT Basuki Rahmanta Putra–PT Bina Nusa Lestari (KSO HK-BRP-BNL), dengan porsi Hutama Karya sebesar 70 persen. Lingkup pekerjaan meliputi pembangunan jalan akses, jembatan, konstruksi main dam, instalasi instrumentasi pengawasan, serta pembersihan area genangan.

Baca Juga

“Pekerjaan dapat berlangsung lebih cepat, ramah lingkungan, akurat, dan minim kesalahan berkat penerapan teknologi konstruksi modern dengan memanfaatkan teknologi digital untuk simulasi virtual, visualisasi 3D, dan pemantauan real-time, sehingga prosesnya lebih efisien,” ujar Adjib dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/8/2025).

Adjib menyampaikan, meski cuaca kerap tidak bersahabat, pekerjaan di Bendungan Bulango Ulu tetap berjalan lancar berkat penambahan tenaga kerja dan alat berat. Bendungan ini memiliki tinggi 75 meter dan saluran pelimpah berbentuk terowongan sepanjang 370 meter, menjadikannya salah satu yang tertinggi di Indonesia.

“Desainnya dibuat kokoh dan aman agar mampu mengatur aliran air dengan baik sekaligus bertahan dalam jangka panjang,” lanjut Adjib.

Bendungan Bulango Ulu akan memberikan sejumlah manfaat strategis, antara lain pengendalian banjir dengan kapasitas reduksi hingga 414,22 meter kubik per detik, penyediaan air baku sebesar 2,2 meter kubik per detik, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 4,95 MW, serta pengairan untuk 4.193 hektare lahan pertanian di Kabupaten Bone Bolango (meliputi DI Alale, DI Lomaya, dan DI Pilohayanga). Adjib menyebut, Bendungan Bulango Ulu tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur pengelolaan air, tetapi juga menjadi motor penggerak kemajuan daerah.

“Proyek ini akan meningkatkan produktivitas pertanian, menyediakan sumber energi bersih, membuka akses air bersih, menyerap ribuan tenaga kerja lokal selama konstruksi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Gorontalo,” ucap Adjib.

Dengan rampungnya bendungan ini nantinya, masyarakat akan merasakan manfaat nyata mulai dari pengendalian banjir, irigasi pertanian, penyediaan air baku, pembangkit listrik, hingga peningkatan ekonomi lokal.

“Bendungan Bulango Ulu adalah wujud komitmen Hutama Karya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Adjib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement