Selasa 18 Nov 2025 10:35 WIB

Penjualan Mobil Listrik di Amerika Selatan Meroket, Dominasi Produsen China Kian Kuat

Harga lebih terjangkau dan jaringan diler agresif jadi kunci lonjakan penjualan.

BYD menjadi produsen mobil penumpang dengan laba bersih kuartal pertama tertinggi 2025, mencapai 9,155 miliar yuan (1,28 miliar dolar AS).
Foto: CarNewsChina.com
BYD menjadi produsen mobil penumpang dengan laba bersih kuartal pertama tertinggi 2025, mencapai 9,155 miliar yuan (1,28 miliar dolar AS).

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Saat ini, tidak terlalu sulit untuk membeli kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Peru. Ada banyak model asal China dari merek-merek seperti BYD, Geely, dan GWM, yang menjual kendaraan listrik di sini dengan harga sekitar 60 persen dari harga Tesla, serta produsen lama seperti Toyota, Kia, dan Hyundai.

Produsen mobil China memperluas jangkauan mereka di Amerika Selatan, baik dengan kendaraan konvensional maupun EV. EV masih merupakan bagian kecil dari 135.394 mobil baru yang terjual di Peru dalam sembilan bulan hingga September, menurut asosiasi otomotif negara itu. Tetapi jumlahnya terus meningkat. Penjualan kendaraan hibrida dan listrik mencapai rekor 7.256 unit pada periode tersebut, naik 44 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga

China telah meningkatkan penjualan sejak dibukanya Pelabuhan Chancay, di utara Lima, tahun lalu. Pelabuhan raksasa yang dibangun China ini memangkas waktu pengiriman trans-Pasifik hingga setengahnya, dimana produsen China menghadapi hambatan masuk yang semakin besar di Amerika Serikat dan pembatasan perdagangan yang lebih ketat di Eropa.

BYD, yang memproduksi EV, hibrida plug-in, dan mobil bermesin pembakaran, berencana membuka diler keempat di Lima pada akhir tahun ini, sementara Chery dan Geely memiliki lebih dari selusin diler di Peru.

“Mobil listrik sangat laku di sini, lebih dari dua mobil baru terjual setiap hari,” kata Luis Zwiebach, pengusaha asal Peru, yang bergerak di energi hijau.

Ia mengatakan meningkatnya permintaan telah mendorongnya untuk memperluas bisnis energi terbarukannya, dengan menawarkan instalasi pengisi daya kendaraan listrik serta panel surya dan lift regeneratif kepada klien di Lima dan Arequipa, termasuk pengembang real estat, universitas, dan pusat perbelanjaan.

“Seorang pengembang properti mengatakan kepada saya ia akan membeli penthouse itu, jika dilengkapi dengan pengisi daya mobil (listrik),” kata Zwiebach. “Jadi itulah yang kami lakukan. Anda tinggal mencolokkannya di rumah, seperti handphone.”

Analis otomotif global Felipe Munoz dari JATO Dynamics mengatakan, produsen mobil China menghadapi perang harga yang menghancurkan keuntungan di dalam negeri dan surplus mobil baru yang terus meningkat yang diproduksi di pabrik-pabrik China. Sebagian besar kelebihan ini dikirim ke luar negeri ke Timur Tengah, Asia Tengah, dan Amerika Latin.

China telah “menciptakan ruang,” baik untuk mobil listrik maupun mobil berbahan bakar bensin, kata Martin Bresciani, presiden kamar dagang otomotif Chile, CAVEM. “China telah menunjukkan bahwa mereka memenuhi standar global dalam hal kualitas,” ujarnya dilansir laman The Economics Times, Selasa (18/11/2025).

Merek China mencapai 29,6 persen dari seluruh penjualan mobil penumpang baru di Chile pada kuartal pertama tahun ini. Penetrasi kendaraan listrik di Amerika Latin, termasuk Meksiko dan Amerika Tengah, meningkat dua kali lipat pada 2024 menjadi sekitar 4 persen, dan terus tumbuh, didorong oleh insentif pemerintah dan masuknya model-model China yang terjangkau, menurut Badan Energi Internasional dalam Global EV Outlook 2025.

Data terbaru menunjukkan pangsa pasar kendaraan listrik mencapai 10,6 persen dari mobil baru yang terdaftar di Chile pada September, 9,4 persen di Brasil pada Agustus, dan 28 persen di Uruguay pada kuartal ketiga tahun ini. Semuanya merupakan rekor tertinggi, menurut asosiasi mobil lokal dan perusahaan konsultan.

Di Eropa dan China, setengah dari mobil baru yang terdaftar pada pertengahan 2025 adalah kendaraan listrik (masing-masing 56 persen dan 51 persen). Di Jepang dan AS, angkanya lebih rendah, masing-masing mendekati 2 persen dan 10 persen.

Bahkan di Argentina, di mana hambatan ekonomi masih ada dan hambatan perdagangan semakin tinggi, penjualan kendaraan listrik justru meningkat dari titik terendah. Produsen mobil terbesar China, BYD, hadir di Argentina untuk pertama kalinya pada Oktober. Perusahaan ini telah memimpin penjualan mobil listrik di Brasil, Kolombia, Ekuador, dan Uruguay.

Sebagian dari kesuksesan China adalah bermitra dengan importir lokal tepercaya untuk menawarkan model yang lebih terjangkau yang disesuaikan dengan selera regional, menurut tujuh diler yang diwawancarai Reuters di Peru, Chile, Uruguay, dan Argentina.

Pergeseran ini paling terlihat di Uruguay, di mana BYD merupakan penjual terbesar ketiga di semua jenis kendaraan, hanya di belakang Chevrolet dan Hyundai dari General Motors. Pangsa pasar China di negara tersebut telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2023 dan kini mencapai 22 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement