REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan mengoptimalkan aset-aset BUMN yang ada di ring satu atau sekitar Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Hal ini disampaikan Erick usai rapat dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Anas dan Menkominfo Budi Arie Setiadi di kantor Kementerian BUMN, Kamis (4/1/2024).
Pertemuan Erick dengan Azwar dan Arie membahas percepatan transformasi digital lewat government technology atau govtech. "Setelah rapat mengenai Govtech, saya melanjutkan rapat membahas property fund BUMN. Aset-aset BUMN yang terletak di sekitar Monas akan ditingkat nilainya layaknya investasi properti," ujar Erick melalui akun Instagram @erickthohir di Jakarta, Kamis (4/1/2024).
Erick menyebut kawasan Monas juga akan menjadi sebuah kawasan city center seperti Central Park di New York, AS, dan Hyde Park di London, Inggris. Erick menyampaikan, property fund akan menjadi formula dalam pemanfaatan aset BUMN setelah ibu kota pindah ke IKN.
"Kita akan pindah ke IKN, tidak mungkin punya dua gedung Kementerian BUMN dan tidak mungkin juga aset-aset BUMN yang di lingkar satu di daerah Monas ini juga terbengkalai," ucap Erick.
Erick berharap, property fund dalam menyatukan seluruh aset BUMN dapat terealisasi. Erick menilai, BUMN memiliki aset yang masih dapat dioptimalkan di sekitar Monas, mulai dari aset berupa gedung Kementerian BUMN, Pertamina, Telkom, Danareksa, hingga PT PP.
"Saya berharap property fund ini menjadi sebuah kenyataan, aset-aset kita dijadikan satu di sini dan kotak ini akan menjadi tempat yang sangat high value. Selain property value, tapi juga bisa jadi data center value," kata Erick.