Jumat 01 Dec 2023 14:16 WIB

Inflasi November 2023 Lebih Tinggi, Cabai Hingga Beras Jadi Biang Kerok

Inflasi November 2023 lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan dari November 2022.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang memilah cabai rawit di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (17/11/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pedagang memilah cabai rawit di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (17/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada pada November 2023 secara bulanan mencapai 0,38 persen. Lalu secara tahunan terjadi inflasi sebesar 2,86 persen dan secara year to date sebesar 2,19 persen.

"Terlihat tingkat inflasi November 2023 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun yang lalu," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers, Jumat (1/12/2023).

Baca Juga

Edy menuturkan terjadi indeks harga konsumen (IHK) pada November 2023. Dia menuturkan IHK pada Oktober 2023 sebesar 115,64 menjadi 116,08 pada November 2023.

Dia menjelaskan, penyumbang utama inflasi November 2023 secara bulanan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,32 persen. "Ini dengan komoditas penyumbang utama inflasi adalah cabai merah, cabai rawit, bawang merah, beras, gula, dan telur ayam ras," jelas Edy.

Lalu penyumbang utama inflasi November 2023 secara tahunan juga sama yakni makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,72 persen. Komoditas yang penyumbang utama pada kelompok tersebut adalah beras, cabai merah, rokok Kretek filter, cabai rawit, daging ayam ras, bawang putih, dan rokok putih.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement