Jumat 13 Oct 2023 09:40 WIB

Jelang Akhir Pekan, IHSG Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Kawasan

IHSG diprediksi bergerak mixed (variatif) cenderung terkoreksi.

Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi dibuka bergerak menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG dibuka menguat 27,17 poin atau 0,39 persen ke 6.962,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,87 poin atau 0,20 persen ke posisi 945,32.

Baca Juga

"IHSG diprediksi bergerak mixed (variatif) cenderung terkoreksi dalam range 6.915 sampai 7.000," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Dari dalam negeri, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri World Bank Annual Meetings 2023 yang diselenggarakan oleh International Monetary Fund (IMF) di Marrakesh, Maroko. Pada kesempatan tersebut, Menkeu mengungkapkan peran penting Indonesia dalam pembangunan di ASEAN, mulai dari isu ekonomi digital, sustainability, ketahanan pangan, kesehatan, pembangunan berkelanjutan termasuk mendukung pembiayaan hijau.

Di sisi lain, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 96 Tahun 2023 yang meliputi Ketentuan Kepabeanan, Cukai, dan Pajak atas Impor dan Ekspor Barang Kiriman, sebagai perubahan dari PMK-199/PMK.010/2019. PMK yang mulai berlaku pada 17 Oktober 2023 tersebut bertujuan untuk melindungi UMKM dan mengurangi impor barang konsumsi.

Dari mancanegara, Amerika Serikat (AS) melaporkan tingkat inflasi tahunan di tingkat konsumen periode September 2023 sebesar 3,7 persen, tetap sama dari perolehan bulan sebelumnya sebesar 3,7 persen dan di atas ekspektasi pasar sebesar 3,6 persen.

Inflasi inti (core CPI) tahunan yang tidak termasuk harga makanan dan energi tercatat di level 4,1 persen, atau lebih rendah dari perolehan bulan sebelumnya sebesar 4,3 persen dan menjadi angka terendah sejak September 2021.

Dari Asia, Jepang catatkan tingkat inflasi di tingkat produsen (PPI) periode September sebesar 2 perse year on year (yoy), atau melambat jika dibandingkan bulan Agustus 2023 sebesar 3,3 persen.

PPI ini merupakan yang paling rendah sejak Maret 2021 dan melanjutkan penurunan dalam 9 bulan beruntun. Landainya PPI diakibatkan turunnya biaya transportasi, makanan dan minuman, crude oil, batu bara, besi dan baja, serta bahan kimia.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 91,89 poin atau 0,28 persen ke 32.402,80, Indeks Hang Seng melemah 313,40 poin atau 1,72 persen ke 17.924,81, Indeks Shanghai melemah 22,91 poin atau 0,74 persen ke 3.084,99, dan indeks Straits Times melemah 22,91 poin atau 0,89 persen ke posisi 3.190,10.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement