Selasa 10 Oct 2023 09:02 WIB

IHSG Diprediksi Cenderung Melemah, Ini Sejumlah Saham Rekomendasi Analis

Kemarin, IHSG ditutup naik tipis 0,04 persen atau meningkat 2,93 poin di level 6.891.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Selasa (10/10/2023). Kemarin, IHSG ditutup naik tipis 0,04 persen atau meningkat 2,93 poin di level 6.891,45. 

"Hari ini IHSG diprediksi bergerak variatif cenderung melemah dalam rentang 6.860-6.930," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih.

Baca Juga

Menurut Ratih, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode September 2023 sebesar 121,7, lebih rendah dari IKK bulan sebelumnya sebesar 125,2. 

Meskipun mengalami penurunan, IKK masih berada dalam zona optimis. Perolehan IKK September 2023 ditopang oleh tetap kuatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) masing-masing sebesar 112,2 dan 131,3. 

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga kuartal III 2023 mencatat total dana yang dihimpun di pasar modal domestik mencapai Rp 190,02 triliun atau setara dengan 95 persen dari target yang ditetapkan pada 2023 sebesar Rp 200 triliun. Dana tersebut didapatkan melalui penawaran umum perdana (IPO), penawaran umum terbatas (PUT) dan penawaran umum berkelanjutan (PUB).

Dari mancanegara, penjualan ritel (retail sales) di Australia periode Agustus 2023, tumbuh 0,2 persen secara bulanan, sejalan dengan pertumbuhan pada Juli 2023 sebesar 0,5 persen. Penjualan ritel mengalami akselerasi dalam dua bulan beruntun di tengah konsumsi yang tertahan akibat tren penguatan suku bunga sebesar 4,1 persen, level tertinggi sejak April 2012.

Dari Asia, cadangan devisa (cadev) Korea Selatan periode September 2023 tercatat 414,12 miliar dolar AS setelah pada bulan sebelumnya tercatat 418,3 miliar dolar AS. Cadev yang turun seiring dengan volatilitas valuta asing, khususnya penguatan dolar AS. Penurunan posisi Cadev tersebut merupakan yang terbesar sejak Mei tahun ini, sekaligus menjadi yang terendah sejak Oktober 2022.

Berikut sejumlah saham pilihan Ajaib Sekuritas untuk ditransaksikan hari ini:

HRUM

Buy :1.680

TP  :1.740

Stop loss: <1.620

HRUM berpotensi reversal dari bearish jangka pendek. Pergerakan harga di atas MA-(5 dan 100). Indikasi rebound tercermin dari indikator stochastic golden cross di area oversold dan MACD bar histogram melemah terbatas.

Harga komoditas energi kembali mengalami penguatan akibat konflik geopolitik di Timur Tengah antara Israel dan Palestina. Harga batu bara ICE Newcastle kontrak di November 2023 di level 146,50 dolar AS per ton (9/10). Pada sektor nikel, HRUM terus melakukan ekspansi dengan akuisisi smelter nikel milik PT Infei Metal Industry senilai 70,38 juta dolar AS atau setara dengan Rp 1,08 triliun (Kurs 15.464 per dolar AS).

 

BRMS

Buy :189

TP  : 195

Stop loss: <183

BRMS berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk pola morning star di area support. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas dan stochastic golden cross di area overbought.

Aset safe haven mendapat katalis positif di tengah konflik geopolitik. Harga emas  mengalami penguatan menjadi di level 1.861 dolar AS per oz dari level terendahnya pada Februari 2023 sebesar 1.805 dolar AS per oz. Sebelumnya harga emas tertekan akibat penguatan Dolar AS yang cukup signifikan. Kenaikan harga emas tersebut menjadi katalis positif untuk BRMS.

 

ISAT

Buy :10.500

TP  :10.800

Stop loss: <10.000

ISAT strong bullish dan mengalami bullish continuation di atas MA (5,20,100). Indikator stochastic di area middle dan MACD bar histogram positif.

Pada kuartal II 2023 ISAT membukukan kenaikan pendapatan 6,6 persen secara kuartalan menjadi Rp 12,73 triliun, EBITDA tercatat naik 13,6 persen menjadi Rp 6,05 triliun. Dari sisi bottom line, laba bersih tumbuh 5,4 persen di level Rp 979 miliar. Jumlah pelanggan per Juni 2023 mencapai 100 juta pengguna dengan ARPU (blended) pada kuartal II 2023 sebesar Rp 35,8 ribu, atau naik 8,6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement