Senin 09 Oct 2023 09:39 WIB

IHSG Dibuka Hijau di Tengah Risiko Geopolitik Timur Tengah

Sentimen ini dapat memicu aliran dana ke dalam aset-aset yang dinilai aman.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif pada Senin (9/10/2023). IHSG menguat 0,19 persen ke level 6.901,88 setelah sempat mengalami koreksi pada perdagangan akhir pekan lalu sebesar 0,17 persen.

Sementara dari bursa regional Asia, indeks saham dibuka beragam. Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan sentimen didominasi oleh risiko geopolitik setelah pecahnya konflik di Timur Tengah.

Baca Juga

"Hal ini dapat memicu aliran dana ke dalam aset-aset yang dinilai aman seperti surat utang negara G3 (AS, Jepang, dan Jerman), emas, serta mata uang USD dan JPY," kata Phillip Sekuritas Indonesia. 

Di AS, indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu ditutup naik tajam. Imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun naik sekitar enam basis poin menjadi 4,78 persen setelah data pasar tenaga kerja AS keluar lebih baik dari ekspektasi.

Data Non-Farm Payrolls (NFP) memperlihatkan ekonomi AS menambah 336 ribu pekerja di September, jauh di atas penambahan 227 ribu di Agustus dan mengalahkan ramalan pasar yang memperkirakan penambahan sebanyak 170 ribu. Ini adalah jumlah penambahan terbesar dalam delapan bulan dan jauh di atas jumlah 70 ribu– 100 ribu per bulan yang diperlukan untuk mengimbangi pertumbuhan populasi dalam usia produktif.

"Data NFP ini juga memberi sinyal pasar tenaga kerja AS secara perlahan-lahan mulai longgar namun masih kokoh di hadapan kampanye kenaikan suku bunga secara agresif oleh bank sentral AS (Federal Reserve)," kata Phillip Sekuritas Indonesia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement