Jumat 22 Sep 2023 08:13 WIB

Bank Sentral Inggris Hentikan Kenaikan Suku Bunga Akibat Ekonomi Melambat

Bank Sentral Inggris mempertahankan suku bunga sebesar 5,25 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Bank of England di London, Kamis, 4 Agustus 2022. Bank sentral Inggris mempertahankan suku bunga 5,25 persen.
Foto: AP Photo/Frank Augstein
Bank of England di London, Kamis, 4 Agustus 2022. Bank sentral Inggris mempertahankan suku bunga 5,25 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bank of England (BoE) menghentikan kenaikan suku bunga jangka panjang. Hal ini dikarenakan perekonomian Inggris melambat.

Seperti dilansir dari laman Reuters, Jumat (22/9/2023), sehari setelah kejutan melambatnya laju pertumbuhan harga di Inggris, Komite Kebijakan Moneter BoE memberikan suara untuk mempertahankan suku bunga bank sebesar 5,25 persen.

Baca Juga

Empat anggota – Jon Cunliffe, Megan Greene, Jonathan Haskel dan Catherine Mann – memilih untuk menaikkan suku bunga menjadi 5,5 persen. Ini adalah pertama kalinya sejak Desember 2021 BoE tidak menaikkan biaya pinjaman.

“Ada peningkatan tanda-tanda dampak kebijakan moneter yang lebih ketat terhadap pasar tenaga kerja dan momentum perekonomian riil secara umum,” kata MPC dalam sebuah pernyataan.

Mereka memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi pada periode Juli-September menjadi hanya 0,1 persen dari perkiraan Agustus sebesar 0,4 persen dan mencatat tanda-tanda pelemahan yang jelas di pasar perumahan.

“Pertumbuhan sisa tahun ini kemungkinan akan lebih lemah dari perkiraan sebelumnya,” tulis BoE.

Rekor pertumbuhan gaji pekerja, yang telah menjadi perhatian besar bagi bank sentral, tidak didukung oleh langkah-langkah lain di pasar tenaga kerja, yang menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan BoE memperkirakan pertumbuhan tersebut akan segera melambat.

“Inflasi CPI diperkirakan akan turun secara signifikan dalam waktu dekat, mencerminkan inflasi energi tahunan yang lebih rendah, meskipun ada tekanan baru dari harga minyak,” tulis BoE.

Namun dikatakan bahwa inflasi jasa diperkirakan akan tetap tinggi. Keputusan BoE untuk menghentikan kenaikan suku bunga terjadi sehari setelah Federal Reserve AS juga memilih untuk menahan biaya pinjaman. 

Pekan lalu, Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga namun memperkirakan hal tersebut mungkin yang terakhir pada saat ini. 

“Pengetatan lebih lanjut dalam kebijakan moneter akan diperlukan jika terdapat bukti tekanan inflasi yang lebih persisten,” tulis MPC.

Gubernur Andrew Bailey dan anggota MPC lainnya baru-baru ini menyatakan BoE hampir menghentikan kenaikan suku bunganya namun mereka juga menekankan bahwa biaya pinjaman kemungkinan akan tetap tinggi untuk memastikan tekanan inflasi tidak memengaruhi perekonomian.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement