Kamis 21 Sep 2023 16:09 WIB

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Naik Sekali Lagi

Gubernur BI mengatakan, ketidakpastian perekonomian global saat ini masih tinggi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan Federal Funds Rate (FFR) masih ada kemungkinan naik kembali. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ketidakpastian perekonomian global saat ini masih tinggi sehingga The Fed berpeluang masih akan meningkatkan suku bunganya.

"FFR kemungkinan akan naik sekali lagi, kemungkinan pada awal November 2023.  Tapi probabilitasnya memang ini kemungkinan kenaikan yang terakhir pada awal November nanti," kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI September 2023, Kamis (21/9/2023).

Baca Juga

Meskipun begitu, Perry mengungkapkan BI akan mengevaluasi setiap bulan sesuai informasi terkini. Hal itu baik dari pernyataan The Fed maupun juga perkiraan BI mengenai inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS).

"Memang FFR akan naik sekali lagi dan setelah itu akan hold. Dari penyataan The Fed menyatakan bahwa itu kemudian akan tetap hold sampai beberapa waktu," jelas Perry.

Dengan begitu, Perry menilai fenomena higher for longer akan berlanjut hingga tahun depan, khususnya pada paruh pertama 2024. Perry menuturkan, indeks mata uang dolar AS dengan lainnya juga terus menguat.

"Artinya memang ketidakpastian pasar keuangan global menjngkat, kemudian FFR yang kemungkinan naik pada November dan ekonomi AS yang kuat sementara inflasi turun tapi turunnya lambat sekali. Itu yang kemudian juga membuat dolar AS sangat kuat," ungkap Perry.

Perry juga memproyeksikan Bank Sentral Eropa setelah kenaikan suku bunga sebelumnya masih akan mempertahankan kenaikannya. Perry menyebut inflasi di eropa belum turun dan perekonomiannya juga melambat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement