Rabu 13 Sep 2023 07:32 WIB

BKPM: Investasi Tetap Tumbuh di Tahun Politik

Investor melihat berkali-kali pemilu tak pernah terjadi kekacauan di Indonesia.

Logo BKPM.
Foto: BKPM
Logo BKPM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan menyampaikan, bahwa tren investasi tetap tumbuh meski Indonesia memasuki tahun politik.

Dia pun mengatakan, tidak ada korelasi yang positif antara tahun politik dengan realisasi investasi di Indonesia. "Mereka (investor) tahu berdasarkan pengalaman kita dari sejak era reformasi, tidak pernah terjadi sekalipun terjadi kekacauan politik pada saat kita melakukan pemilu. Jadi mereka tahu tahun politik tidak menjadi hal yang destruktif untuk masa depan perekonomian kita," kata Nurul.

Baca Juga

Nurul juga menjelaskan, BKPM mencatat realisasi investasi Indonesia sepanjang semester I 2023 adalah Rp 678,7 triliun atau 48,5 persen dari target 2023 sebesar Rp 1.400 triliun. Angka tersebut tumbuh 16,1 persen dibandingkan capaian pada periode sebelumnya.

Dengan angka yang hampir mencapai 50 persen tersebut, Nurul optimis target investasi sebesar Rp 1.400 triliun bisa tercapai tahun ini. "Realisasi sejauh ini kita sudah mencapai mendekati target yang kita inginkan. Sudah hampir 50 persen artinya kita berada di jalur yang tepat. Sejauh ini kami yakin bahwa sampai akhir tahun target Rp1.400 triliun bisa tercapai. Biasanya sih melebihi ya," kata Nurul menjelaskan.

Diketahui, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan hal senada. Dia meyakini target investasi pada 2023 sebesar Rp 1.400 triliun akan tetap tercapai meski sudah memasuki tahun politik yang identik dengan sikap menunggu dan melihat.

Pada 2019 yang juga merupakan tahun politik, data BKPM menunjukkan realisasi investasi di tahun tersebut mencapai Rp 809,6 triliun. Realisasi itu juga tercatat lebih tinggi dari sepanjang 2018 yang mencapai Rp 721,3 triliun.

Kemudian jika melihat tahun politik di 2014, realisasi investasi mencapai Rp 46,3 triliun, meningkat 16,2 persen dibandingkan dengan perolehan periode sebelumnya Rp 398,6 triliun.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement