Ahad 17 Aug 2025 00:45 WIB

Kolaborasi Industri, Pemerintah, dan Kampus Jadi Kunci Hilirisasi Berkelanjutan

HKI berperan sebagai jembatan sektor industri, perguruan tinggi, dan pemerintah

Hilirisasi. Hilirisasi industri kembali mendapat dorongan kuat melalui kerja sama strategis antara Himpunan Kawasan Industri (HKI), Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek).
Foto: MIND ID
Hilirisasi. Hilirisasi industri kembali mendapat dorongan kuat melalui kerja sama strategis antara Himpunan Kawasan Industri (HKI), Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hilirisasi industri kembali mendapat dorongan kuat melalui kerja sama strategis antara Himpunan Kawasan Industri (HKI), Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek).

Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyebut langkah ini sebagai wujud nyata komitmen dalam mendorong kemandirian ekonomi nasional, keberlanjutan, dan percepatan inovasi teknologi. Ia menekankan bahwa HKI berperan sebagai jembatan antara sektor industri, perguruan tinggi, dan pemerintah.

“Tujuannya untuk menciptakan daya saing baru berbasis pengetahuan dan inovasi,” kata Ma’ruf di Jakarta.

Kerja sama tersebut mencakup penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi, hingga penciptaan SDM unggul melalui penguatan ekosistem kawasan industri. Ma’ruf optimistis target pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun mendatang bisa tercapai bila percepatan perizinan investasi dijalankan secara konsisten.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menegaskan bahwa hilirisasi tidak sebatas pembangunan pabrik atau pelarangan ekspor bahan mentah. Menurutnya, inti dari hilirisasi adalah menciptakan nilai tambah, kemandirian ekonomi, serta lapangan kerja.

“Investasi yang kita dorong bukan sekadar cepat, tapi tumbuh bersama ekosistem lokal,” ujar Sona.

Ia menjelaskan, pemerintah memiliki peran ganda: menarik investasi sekaligus memastikan dampaknya nyata bagi pembangunan nasional. Karena itu, hilirisasi perlu merambah sektor digital, pertanian, farmasi, hingga industri kreatif.

“Kita butuh kolaborasi lintas sektor, keberanian membangun, dan konsistensi menjaga arah,” tegasnya.

Sona juga menilai generasi muda birokrasi perlu hadir sebagai penghubung antara pemerintah dan investor. “Mindset-nya bukan sekadar menjual proyek, tapi menumbuhkan kepercayaan jangka panjang,” tambahnya.

Ia menutup dengan keyakinan bahwa Indonesia tidak kekurangan sumber daya, melainkan membutuhkan kemauan untuk mengelola serta konsistensi menjaga arah pembangunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement