Jumat 08 Sep 2023 07:45 WIB

Perlu 360 Miliar Dolar per Tahun untuk Raih Kesetaraan Gender 2030

Perempuan lebih banyak melakukan pekerjaan tak berbayar dibanding laki-laki.

Riset LinkedIn menunjukkan pekerjaan bidang teknologi mengalami pertumbuhan tercepat selama lima tahun terakhir di Indonesia, namun pekerja perempuan di sektor teknologi masih sangat rendah.
Foto: Istimewa
Riset LinkedIn menunjukkan pekerjaan bidang teknologi mengalami pertumbuhan tercepat selama lima tahun terakhir di Indonesia, namun pekerja perempuan di sektor teknologi masih sangat rendah.

REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Tambahan investasi sebesar 360 miliar dolar AS per tahun diperlukan untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di seluruh tujuan utama global pada  2030, demikian laporan baru PBB yang diluncurkan pada Kamis (7/9/2023).

Publikasi bertajuk “Kemajuan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: Potret Gender 2023” diproduksi bersama oleh UN Women dan Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB.

Laporan tahunan terbaru memberikan analisis komprehensif mengenai kondisi kesetaraan gender saat ini di seluruh 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan menyoroti tren, kesenjangan, dan kemunduran yang ada dalam perjalanan menuju pencapaian kesetaraan gender pada 2030.

Hal ini memberikan gambaran yang mengkhawatirkan di pertengahan jalan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, yang menunjukkan bahwa dunia masih gagal mencapai kesetaraan gender meskipun ada upaya-upaya global.

Laporan tersebut memperingatkan bahwa, jika tren yang ada saat ini terus berlanjut, lebih dari 340 juta perempuan dan anak perempuan, atau sekitar 8 persen populasi perempuan di dunia, akan hidup dalam kemiskinan ekstrem pada tahun 2030, dan hampir satu dari empat orang akan mengalami kerawanan pangan tingkat sedang atau berat.

Kesenjangan gender dalam posisi kekuasaan dan kepemimpinan masih mengakar, kata laporan tersebut. Disebutkan bahwa dengan tingkat kemajuan saat ini, generasi perempuan berikutnya akan menghabiskan rata-rata 2,3 jam lebih banyak per hari untuk pekerjaan perawatan dan rumah tangga  tidak berbayar dibandingkan laki-laki.

Hal ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan upaya konkrit untuk mempercepat kemajuan menuju kesetaraan gender pada tahun 2030.

Laporan tersebut menyerukan pendekatan terpadu dan holistik, kolaborasi yang lebih besar di antara para pemangku kepentingan, pendanaan berkelanjutan dan tindakan kebijakan untuk mengatasi kesenjangan gender dan memberdayakan perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia, menyimpulkan bahwa kegagalan dalam memprioritaskan kesetaraan gender saat ini dapat membahayakan seluruh Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement