Rabu 09 Aug 2023 13:43 WIB

Waskita Lakukan Langkah Strategis Demi Penyehatan Keuangan 

Waskita tengah melakukan perbaikan-perbaikan secara komprehensif dan berkelanjutan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Kantor pusat PT Waskita Karya Tbk di Cawang, Jakarta Timur.
Foto: Dok Setkab
Kantor pusat PT Waskita Karya Tbk di Cawang, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah melakukan perbaikan-perbaikan secara komprehensif dan berkelanjutan sesuai program transformasi Waskita dengan mengusung tiga pilar yaitu portfolio dan innovation, lean dan digitalisasi. Direktur Utama Mursyid mengatakan saat ini Waskita sangat selektif dalam memilih proyek terutama dalam hal kepastian pembayaran, terdapat uang muka dan monthly payment serta sudah melalui Komite Manajemen Risiko Konstruksi.

"Sehingga harapannya proyek-proyek yang didapatkan dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan," ujar Mursyid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Baca Juga

Selain itu, ucap Mursyid, konsep lean dan digitalisasi juga diusung agar Waskita dalam menjalankan bisnisnya dapat efektif dan efisien sehingga dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan. Waskita, ucap Mursyid, melakukan sentralisasi procurement, engineering dan penerapan lean construction pada proyek-proyek yang sedang berjalan serta melakukan efisiensi beban biaya operasional serta reorganisasi sebagai konsep lean office

"Hal ini dilakukan agar proses bisnis Perseroan menjadi lebih efisien dan agile," ucap Mursyid.

Mursyid menambahkan digitalisasi sangat penting dilakukan. Selain lebih efisien, tentunya sebagai bentuk peningkatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik, terutama dalam hal transparansi. Penerapan digitalisasi meliputi implementasi SAP, ERP dan BIM. Mursyid menjelaskan penerapan digitalisasi System Analysis and Product in Data Processing (SAP) dan Enterprise Resource Planning (ERP) yang tujuannya supaya semua beban biaya bisa lebih terkontrol dan transparan karena sistem yang terintegrasi secara realtime. 

"Perseroan juga melakukan penerapan BIM di setiap proyek dan mampu bekerja dengan sangat efisien sehingga pekerjaan proyek bisa selesai lebih cepat," lanjut Mursyid.

Mursyid menyampaikan Waskita tengah menyusun strategi atas penyelesaian pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) terutama proyek jalan tol antara lain penyelesaian proyek jalan tol yaitu ruas tol Bogor - Ciawi – Sukabumi dan Kayu Agung – Palembang Betung yang rencananya menggunakan dana PMN.

Terkait dengan penundaan pencairan dana PMN 2022 sebesar Rp 3 triliun, Mursyid mengatakan lantaran Waskita sedang dalam proses reviu Master Restructuring Agreement untuk melakukan restrukturisasi struktur keuangan Perseroan secara komprehensif. Mursyid mengatakan Waskita saat ini sedang dalam diskusi intensif dengan kreditur baik dengan perbankan maupun pemegang obligasi dalam proses review secara komprehensif terhadap skenario modifikasi Master Restructuring Agreement (MRA) sehingga pemberian dana PMN tahun ini belum bisa dilakukan. Mursyid juga mengatakan dana PMN 2022 sebesar Rp 3 triliun belum masuk ke kas perseroan. 

"Perseroan berkeyakinan pemerintah akan tetap membantu dalam rangka percepatan penyelesaian PSN terutama untuk ruas tol Bogor - Ciawi - Sukabumi dan Kayu Agung - Kapal Betung melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang saat ini masih dalam kajian. Di samping itu, Perseroan akan mencari formula yang paling pas untuk kondisi Waskita saat ini," tambah Mursyid.

Selain itu, ucap Mursyid, perbaikan lainnya yang dilakukan yaitu implementasi penerapan SNI ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan, mewujudkan Waskita Karya yang patuh terhadap norma dan peraturan perundangan yang berlaku, bersih dan berintegritas serta mendukung upaya pencegahan korupsi. Mursyid juga meningkatkan dan memperbaiki setiap proses bisnis agar sejalan dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta menjalankan prinsip zero tolerance terhadap pelanggaran peraturan perundangan yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi, termasuk juga dalam penerapan Whistle Blowing System yang bertujuan mendeteksi secara dini fraud yang terjadi.

Melalui tim ini, perseroan mencegah terjadinya fraud dengan pola pengawasan yang menyeluruh dan melibatkan seluruh pegawai sehingga memberikan rasa aman bagi seluruh pihak yang berinteraksi dengan perseroan. Mursyid menyampaikan perseroan terus berkomitmen terhadap penguatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan transformasi bisnis dengan mengedepankan bisnis yang profitable, sustainable, serta penguatan manajemen risiko, di antaranya dengan melakukan implementasi SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan), Whistle Blowing System dan Assesment GCG secara berkala yang terintegrasi dengan pihak KPK.

"Seluruh upaya-upaya perbaikan dan program transformasi yang sedang dilakukan oleh perseroan demi memperbaiki kinerja keuangan dan performa perusahaan secara menyeluruh. Dengan segala kondisi yang dialami perseroan saat ini, kami terus berkomitmen untuk menjalankan operasional sebagaimana mestinya dan tetap fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan serta terus melakukan tata kelola yang baik," kata Mursyid.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement