REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Associate Director BUMN Research Group LM (Lembaga Management) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki andil dalam menjaga tren pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten di atas 5 persen hingga kuartal II 2023. Toto mencontohkan, kontribusi BUMN yang bergerak sebagai penghasil komoditas seperti pertambangan, energi, hingga perkebunan memiliki pengaruh signifikan meski tengah dalam kondisi yang tidak ideal akibat fluktuasi harga komoditas.
"Sektor transportasi dan jasa keuangan juga cukup dominan sebagai pendorong ekonomi yang mana bisnis yang dijalankan aktor BUMN juga cukup signifikan," ujar Toto saat dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh sebesar 5,17 persen.
"Ini menandakan ketahanan dan prospek ekonomi Indonesia tetap baik," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, dalam Konferensi Pers, Senin (7/8/2023).
Edy menjelaskan, sepanjang kuartal II 2023, kinerja ekonomi Indonesia didukung oleh peningkatan mobilitas masyarakat. Begitu pula dengan momen hari besar keagamaan yang mendorong peningkatan konsumsi masyarakat dan aktivitas produksi.
Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2023 terutama bersumber dari pengolahan industri, perdagangan, dan transportasi, serta pergudangan. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 terutama bersumber dari konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto, dan konsumsi pemerintah.
"Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,28 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, konsumsi komponen pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,62 persen," kata Edy.