REPUBLIKA.CO.ID, SIPIROK — Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan penyaluran bantuan ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) terus bergerak. Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) diarahkan menuju kecamatan yang paling terisolasi seperti Muara Batang Angkola dan Batang Toru.
Pergerakan pasokan dilakukan sejak kondisi lapangan menunjukkan peningkatan kerusakan infrastruktur. Titik terdampak tercatat sebagai lokasi dengan tingkat keterisolasian paling tinggi sehingga upaya distribusi difokuskan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dasar warga. Bapanas memastikan persediaan nasional dalam kondisi aman dan siap memperkuat pasokan di posko dan dapur umum.
“Batang Toru merupakan salah satu lokasi paling terdampak bencana, sehingga percepatan penyaluran bantuan perlu terus kita dorong,” ujar Direktur Distribusi Pangan Bapanas, Rachmi Widiriani, Sabtu (6/12/2025) di Tapsel.
Koordinasi intensif sejak Kamis (4/12/2025) dilakukan bersama wakil bupati Tapsel, sekda, Dinas Pangan, dan Bulog di Posko Komando Tanggap Bencana. Pemerintah daerah melaporkan stok CPPD Kabupaten Tapsel sebesar 8.022,15 kg dengan realisasi penyaluran 7.700 kg. Alokasi CPPD dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebesar 7.000 kg juga tersalurkan sepenuhnya kepada masyarakat terdampak. Masa tanggap darurat hingga 10 Desember diperkirakan diperpanjang karena sebagian besar warga masih berada di pengungsian.
Bapanas menetapkan alokasi 19.747 kg beras CPP untuk Tapsel. Sebanyak 2.000 kg telah masuk ke Muara Batang Angkola dan 2.500 kg ke Batang Toru. Sisanya sebesar 15.247 kg disiapkan untuk digerakkan sesuai kebutuhan lapangan. Perubahan rute akibat jalan putus menuntut tim distribusi terus menyesuaikan pergerakan barang agar suplai tetap tiba di titik sasaran.
Pemeriksaan stok Bulog setempat menunjukkan ketersediaan beras berada pada kondisi memadai. Gudang Palopat mencatat persediaan sekitar 1.400 ton dan Gudang Sitataring sekitar 134 ton. Alokasi bantuan periode Oktober–November juga siap dioperasikan untuk menjaga kelancaran distribusi. Bulog memetakan wilayah yang masih dapat dijangkau secara normal, sekaligus menyiapkan skema percepatan pada daerah yang aksesnya masih terputus.
Kepala Bapanas, Andi Amran Sulaiman, menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan pemenuhan pangan warga tidak terhenti dalam kondisi darurat. Ia menyampaikan pemerintah menyiapkan suplai sesuai kebutuhan termasuk untuk titik yang paling sulit dijangkau.
“Dalam situasi darurat seperti ini, tidak ada kompromi untuk urusan pangan rakyat. Berapa pun kebutuhannya, kita siapkan dan kita kirimkan, termasuk ke wilayah yang aksesnya paling sulit,” ujar Amran.
Pemerintah menilai kelancaran pasokan pangan di daerah terisolasi seperti Tapsel menjadi prioritas utama. Distribusi yang terus bergerak memastikan layanan dasar tetap terpenuhi serta memberi ruang pemulihan bagi warga terdampak.