REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menilai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran dalam capaian pertumbuhan ekonomi yang konsisten berada di atas lima persen hingga kuartal II 2023. Piter menyebut kinerja BUMN secara umum dalam kondisi yang cukup bagus dan menempatkan BUMN sebagai salah satu soko guru perekonomian nasional.
"Memang tidak dipungkiri ada BUMN yang mengalami permasalahan keuangan seperti BUMN karya. Tapi perannya dalam pembangunan infrastruktur dan juga terhadap pertumbuhan ekonomi sangat besar," ujar Piter saat dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi, ucap Piter, Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan pendekatan pengeluaran dan pendekatan produksi atau sektoral. BPS, lanjut Piter, memang tidak melihat atau membedakan dari sisi kategori badan usaha apakah itu BUMN atau tidak.
Meski secara dampak BUMN begitu terasa bagi perekonomian, namun tidak tergambar secara besaran kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terlebih, lanjut Piter, kondisi BUMN di masing-masing sektor berbeda-beda.
"BUMN keuangan khususnya perbankan memiliki peran yang sangat besar di sektor perbankan. Tapi saya juga tidak punya data berapa persen kontribusinya terhadap pertumbuhan sektor keuangan perbankan. Mungkin BUMN sektor perkebunan demikian juga, perannya cukup besar tapi berapa kontribusinya harus dihitung terlebih dahulu," kata Piter.