Selasa 11 Jul 2023 17:15 WIB

Bangun Dua Pabrik Baterai, Hyundai Berharap Dapat Insentif Pemerintah

Hyundai jadi perusahaan otomotif tunggal pemilik pabrik baterai mobil listrik di RI.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat mengunjungi Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).
Foto: Dedy Darmawan Nasution
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat mengunjungi Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Hyundai Indonesia mengharapkan adanya insentif dari pemerintah untuk produk baterai mobil listrik yang akan diproduksi di Indonesia dalam waktu dekat. Hyundai menjadi satu-satunya perusahaan otomotif saat ini yang memiliki pabrik baterai mobil listrik secara langsung di Tanah Air. 

Presiden Hyundai Motor ASEAN, Youngtack Lee saat menerima kunjungan Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan di Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Bekasi, Selasa (11/7/2023), menyampaikan, Hyundai telah membangun pabrik Battery Cell di Karawang Jawa Barat bersama LG Energy Solution dengan total nilai investasi satu miliar dolar AS. 

Baca Juga

Selain itu, pada Mei 2023, telah dimulai proses pembangunan pabrik Battery Pack di Cikarang, Jawa Barat dengan investasi Hyundai sendiri mencapai 60 juta dolar AS.

 "Kalau mau menambah (insentif), satu hal yang saya sudah sebutkan misalnya untuk baterai sudah dibuat di Indonesia bisa diberikan insentif lagi. Sebab battery cell, battery pack sudah di Indonesia, masak di samakan dengan produk impor? Jadi kalau bisa beri insentif agar produksi baterai di Indonesia lebih meningkat," kata dia.

Menurut Youngtack, pembangunan dua pabrik tersebut sekaligus mendukung Hyundai dalam mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia bahkan melakukan ekspor ke berbagai negara. Ditargetkan kedua pabrik baterai itu bakal beroperasi pada 2024 mendatang. 

"Tahun depan sudah mulai produksi, berarti dengan baterai kita bisa ekspor ke seluruh dunia," kata dia menambahkan. 

Hyundai menargetkan peningkatan penjualan unit mobil listriknya, Ioniq 5 di Indonesia dapat mencapai angka 10 ribu unit di Indonesia pada tahun ini. Hyundai menyatakan siap untuk meningkatkan kapasitas produksi sesuai permintaan pasar dalam negeri. 

Ia menuturkan, kesiapan pabrik untuk meningkatkan penjualan didukung tengah peningkatan kapasitas produksi mobil di pabrik Bekasi, Jawa Barat. Ia menuturkan, pada masa awal operasional pabrik yang dimulai sejak Desember 2021, kemampuan produksi hanya 250 unit per bulan lantaran kekurangan pasokan semi konduktor.

Namun, mulai 2023, Hyundai telah mampu menaikkan kapasitas produksi sebanyak empat kali lipat menjadi 1.000 unit per bulan. "Jadi bagi mereka yang mau mobil listrik, antreannya sudah lebih enak," kata Youngtack. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement