REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pabrikan otomotif asal Korea, Hyundai menargetkan peningkatan penjualan unit mobil listrik Ioniq 5. Hyundai mematok sasaran penjualan dapat mencapai angka 10 ribu unit di Indonesia. Namun, Hyundai menyatakan siap untuk meningkatkan kapasitas produksi sesuai permintaan pasar dalam negeri.
“Tahun ini rencana menjual mobil listrik 10 ribu unit, tapi dari pasar Hyundai mau kapan saja bisa ditambah produksinya,” kata Presiden Hyundai Motor ASEAN, Youngtack Lee di Bekasi, Selasa (11/7/2023).
Ia menuturkan, kesiapan pabrik untuk meningkatkan penjualan didukung tengah peningkatan kapasitas produksi mobil di pabrik Bekasi, Jawa Barat. Ia menuturkan, pada masa awal operasional pabrik yang dimulai sejak Desember 2021, kemampuan produksi hanya 250 unit per bulan lantaran kekurangan pasokan semi konduktor.
Namun, mulai 2023, Hyundai telah mampu menaikkan kapasitas produksi sebanyak empat kali lipat menjadi 1.000 unit per bulan. “Jadi bagi mereka yang mau mobil listrik, antreannya sudah lebih enak,” ujarnya.
Di sisi lain, Hyundai juga tengah membangun pabrik battery cell di Karawang, Jawa Barat serta battery pack di Cikarang, Jawa Barat. Total investasi yang dikeluarkan untuk membangun dua pabrik tersebut mencapai 1,5 miliar dolar AS dengan rincian battery cell sekitar 1 miliar dolar AS bersama LG Energy Solution serta battery pack 60 juta dolar AS.
Menurut Youngtack, pembangunan dua pabrik tersebut sekaligus mendukung Hyundai dalam mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia bahkan melakukan ekspor ke berbagai negara. Ditargetkan kedua pabrik baterai itu bakal beroperasi pada 2024 mendatang.
“Hyundai menjadi satu-satunya pabrik yang sudah benar-benar memproduksi mobil listrik dari pertama sampai selesai. Angka TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sudah di atas 60 persen,” ucapnya.