Selasa 11 Jul 2023 13:19 WIB

Zulhas Ingin Hyundai Jadi Pusat Mobil Listrik Indonesia

Bukan tidak mungkin ke depannya Indonesia menjadi eksportir mobil listrik.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat mengunjungi Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).
Foto: Dedy Darmawan Nasution
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat mengunjungi Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menginginkan pabrikan kendaraan roda empat asal Korea Selaran, Hyundai menjadi pusat pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Hubungan perdagangan RI-Korsel yang telah berlangsung lama diharapkan menjadi jalan bagi kedua pihak untuk terus meningkatkan arus investasi.

“Kita berharap nanti ke depan Hyundai menjadi pusat mobil listrik pendorong ekosistem di Tanah Air. Kita ingin hubungan antara Korea dan Indonesia sebagai sahabat sejati perdagangan meningkat,” kata Zulkifli dalam kunjungannya ke Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Selasa (11/7/2023).

Baca Juga

Sejauh ini, tercatat nilai perdagangan kedua negara baru mencapai 24,5 miliar dolar AS jauh lebih rendah dari Korsel-Vietnam yang tembus 78 miliar dolar AS. Zulhas menginginkan, agar nilai perdagangan kedua negara dapat terus meningkat yang salah satunya didorong oleh aliran investasi Hyundai di Indonesia.

Ia menilai, Hyundai telah mengembangan mobil listrik dengan teknologi tinggi. Jika investasi yang masuk semakin besar, diharapkan berdampak langsung pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Lebih jauh, ia berujar bukan tidak mungkin ke depannya Indonesia menjadi eksportir mobil listrik.

“Dubes dan saya akan bekerja keras agar volume perdagangan bisa lebih besar dengan Korsel-Vietnam. Dan semoga Hyundai ini bisa jadi penggerak mobil listrik di Indonesia, diproduksi di Indonesia dan menjadi motor penggerak ekspor mobil listrik dari Indonesia untuk dunia,” ujarnya.

Presiden Hyundai Motor Asia Pacific, Lee Young Tack, menuturkan, Hyundai Motor Company ASEAN telah bekerja sama dengan Pemerintah Korea dan Indonesia dengan penandatanganan MoU investasi pada November 2019 dan memulai pembangunan pabrik sejak Desember 2019. Adapun pembangunan pabrik rampung pada Desember 2021 lalu dengan dukungan penuh pemerintah.

Sejak tahun lalu, mobil SUV produksi massal pertama di Indonesia telah diluncurkan di Indonesia, khususnya Ioniq 5. “Ini merupakan mobil listrik pertama di Indonesia yang melokalisasi serta menjadi model penggerak pasar kendaraan listrik di Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut, untuk mendorong pabrik Indonesia sebagai pusar kendaraan listrik di ASEAN, Hyundai bersama LG Energy Solution telah mendirikan pabrik baterai kendaraan listrik JV (HLI Green Power) sejak September 2021 dan kini tengah dalam proses pembangunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement