REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pengelola Investasi (LP) atau Indonesia Investment Authority (INA) menjembatani kerja sama PT Pelindo dengan Dubai Ports (DP) World terkait investasi dan pengoperasian Belawan New Container Terminal (BNCT). Direktur Utama INA Ridha DM Wirakusumah mengatakan, INA berkomitmen membantu pemerintah dalam melakukan pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan kemakmuran bagi masyarakat.
"Salah satu bentuk konkretnya bagaimana kita mencari dana, kami juga masukkan dana dengan nilai tambah yang baik serta bermitra dengan proyek bagus," ujar Ridha saat menghadiri penandatanganan shareholders agreement kerja sama investasi dan pengoperasian Belawan New Container Terminal (BNCT) Pelindo dengan konsorsium INA-DP World di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (23/6/2023).
Ridha menyampaikan, DP World sebagai operator pelabuhan terbesar dunia merupakan mitra strategis dalam pengembangan ekosistem pelabuhan dan membawa trafik logistik melalui Indonesia. Dengan kerja sama tersebut, Ridha melanjutkan, aktivitas bisnis DP World tak perlu lagi singgah di pelabuhan yang ada di negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
"Saat ini kita feeder (penghubung) untuk Tanjung Pelepas (Malaysia) dan Singapura. DP World bilang sama kita, ngapain kita lempar ke negara tetangga, kalau bisa langsung saja? Itu akan difasilitasi DP World yang sekarang operator nomor satu dunia," ujar Ridha.
Ridha menyebut, pengembangan BNCT juga akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatra. Ridha menyampaikan pemerintah terus mendorong peningkatan fasilitas dalam meningkatkan aksesibilitas logistik di Sumatra, mulai dari pengembangan Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) hingga kehadiran perusahaan India GMR Airports yang menjadi mitra strategis pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatra Utara.
"Sumatra berpotensi besar menjadi Pulau Jawa berikutnya dan sangat penting membuat Sumatra menjadi titik perkembangan bagi Indonesia," kata Ridha.
Ridha menilai pengembangan infrastruktur di Sumatra juga menjadi langkah konkret pemerintah dalam menekan tingginya biaya logistik. Ridha menyebut, tingginya biaya logistik berkontribusi besar dalam menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Logistik itu Indonesia masih mahal sekali, itulah sebabnya kami bersama Kementerian BUMN, Pelindo, dan BUMN lain membangun jalan tol, bandara, pelabuhan, sehingga bisa menekan ongkos logistik di Indonesia," ujar Ridha.