REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menilai pengenaan tarif sepihak sebagai tindakan kontraproduktif yang berisiko memperburuk fragmentasi ekonomi global. Hal itu disampaikan dalam pernyataan bersama para diplomat negara-negara anggota ASEAN, Jumat (12/7/2025).
Mereka menyatakan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan perdagangan global dan ketidakpastian yang kian menguat dalam lanskap ekonomi internasional. Dalam pernyataan tersebut, ASEAN menekankan pentingnya peran Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menciptakan perdagangan yang lebih adil.
“Kami menggarisbawahi pentingnya sistem perdagangan multilateral yang dapat diprediksi, transparan, inklusif, bebas, adil, berkelanjutan, dan berbasis aturan,” tulis pernyataan itu, tanpa secara eksplisit menyebut Amerika Serikat yang dalam beberapa bulan terakhir telah mengenakan tarif kepada negara-negara sekutu maupun pesaingnya di berbagai belahan dunia.
Terkait situasi di Gaza, para pejabat ASEAN juga menyatakan keprihatinan mendalam atas ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah. Mereka menyerukan kepada semua pihak yang terlibat untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi.
Dalam pernyataannya, ASEAN mendorong penyelesaian melalui jalur diplomasi dan dialog guna mewujudkan perdamaian dan stabilitas kawasan. Para diplomat ASEAN juga menyoroti krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza.
“Kami menyerukan dimulainya kembali akses kemanusiaan yang cepat, aman, tanpa hambatan, dan berkelanjutan bagi semua yang membutuhkan, termasuk melalui peningkatan kapasitas di perlintasan perbatasan, termasuk melalui laut,” tulis pernyataan tersebut dilansir laman Anadolu.
ASEAN juga menyerukan gencatan senjata segera dan permanen, serta pembebasan semua sandera secara langsung dan tanpa syarat.
Mereka menegaskan kembali dukungan terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, dalam menjalankan mandat kemanusiaannya.