Ahad 13 Jul 2025 16:01 WIB

Tim Kurator Sebut PT Indonesia Textile Makmur Calon Penyewa Aset Sritex

Kurator pastikan komunikasi terbuka, ribuan eks buruh nantikan peluang kerja kembali.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Gita Amanda
Ribuan eks buruh Sritex menantikan peluang kerja kembali. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Ribuan eks buruh Sritex menantikan peluang kerja kembali. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Tim Kurator Sritex mengonfirmasi bahwa PT Indonesia Textile Makmur (ITM) menjadi salah satu perusahaan yang berpotensi menyewa aset milik Sritex. Meski begitu, Tim Kurator masih menjalin komunikasi dengan calon investor lainnya.

“Kalau kemarin dari ITM masih melakukan kunjungan ulang di beberapa perusahaan (Sritex), baik di Sukoharjo, Boyolali, maupun Semarang,” ungkap anggota Tim Kurator Sritex, Denny Ardiansyah, Ahad (13/7/2025).

Baca Juga

Namun, Denny menyebut belum ada tindak lanjut konkret dari pihak PT ITM. “Untuk tindak lanjutnya belum, mengarah ke kontrak juga belum,” ujarnya.

Ia menambahkan, Tim Kurator Sritex juga masih menjalin komunikasi aktif dengan sejumlah investor lain yang memiliki potensi untuk menyewa aset perusahaan tekstil tersebut. “Kita masih komunikasi terus, penjajakan dengan investor-investor di luar,” ucap Denny.

Sementara itu, kuasa hukum DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Jawa Tengah, Asnawi, mengungkapkan para eks buruh Sritex yang bernaung di bawah KSPSI Jateng sudah memperoleh informasi mengenai PT ITM sebagai calon penyewa aset. KSPSI Jateng menaungi sebanyak 8.470 mantan pekerja Sritex.

Asnawi menyebut informasi tersebut diperoleh dari Tim Kurator sekitar dua bulan lalu. “Kabarnya seperti itu, tapi sampai hari ini ternyata kan belum,” ujarnya.

Ia juga telah menerima laporan tertulis dari Tim Kurator mengenai potensi PT ITM menjadi penyewa. “Intinya memang belum bisa dilaksanakan karena perhitungan waktu. Harapannya kalau bisa jangan hanya sewa, tapi bisa dibeli lah,” kata Asnawi.

Selain PT ITM, Asnawi mengaku belum menerima informasi terkait calon investor atau penyewa lainnya. “Belum ada yang lain, hanya itu (PT ITM) saja,” katanya.

Menurutnya, munculnya informasi soal calon investor atau penyewa aset membuat para eks buruh berharap bisa dipekerjakan kembali. Saat ini, masih banyak dari mereka yang belum mendapatkan pekerjaan baru.

“Karena dari kemarin-kemarin sudah dijanjikan bahwa Sritex akan beroperasi lagi, jadi kami sangat berharap nanti bisa bekerja kembali. Jadi kebanyakan (eks buruh Sritex) tidak berusaha mencari pekerjaan baru,” ucap Asnawi.

Sebelumnya, mantan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyampaikan bahwa para eks pekerja Sritex yang terdampak PHK akan kembali dipekerjakan.

“Kita dari Kementerian Ketenagakerjaan terus memonitor. Info terakhir, sekarang sedang penyiapan finalisasi untuk mempekerjakan kembali (eks buruh Sritex). Saya berharap tidak lama lagi bisa beroperasi normal,” ujar Yassierli dalam wawancara dengan awak media di Kota Semarang, Jumat (9/5/2025).

“Kuncinya bagaimana persiapan-persiapan yang dilakukan sekarang, sekian ribu orang itu bisa bekerja kembali. Jadi tunggu saja, insya Allah,” tambahnya.

Ketika ditanya mengenai perusahaan yang kemungkinan akan menyewa atau mengambil alih aset Sritex, Yassierli belum bersedia memberi komentar. “Investornya orang yang baik lah,” ujarnya sambil bergurau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement