REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- PT Hutama Karya (Persero) menyebutkan pembangunan ruas Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74,2 km tinggal satu seksi lagi yaitu Seksi 1 (Padang Tiji-Seulimuem). Seksi terakhir ini ditargetkan selesai akhir 2023 dan resmi beroperasi awal 2024.
"Akhir tahun ini ditargetkan sudah selesai (pembangunan). Harapannya di awal tahun 2024 bisa beroperasi full seluruh ruas," kata Kepala Cabang Tol Sibanceh Hutama Karya Totok Masyadi di Aceh Besar, Kamis (22/6/2023).
Proyek pembangunan jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Sigli-Banda Aceh memiliki panjang 74,2 kilometer yang terbagi dalam 6 seksi, yaitu seksi 1 Padang Tiji-Seuliemum (25 km), seksi Seuliemum-Jantho (6 km). Selanjutnya Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 km), Seksi 5 Blang Bintang-Kuta Baro (8 km) dan Seksi 6 Kuta Baro-Baitussalam (5,2 km).
Lima dari total enam seksi tersebut sudah beroperasi. Tiga seksi di antaranya beroperasi dengan pengenaan tarif yakni seksi 2, seksi 3, dan seksi 4. Sementara seksi 5 dan 6 belum pengenaan tarif atau gratis karena masih dalam tahapan sosialisasi.
"Untuk seksi 5 dan 6 gratissampai waktu yang belum dapat dipastikan, menunggu keluarnya peraturan menteri terkait tarifnya," ujarnya.
Dengan beroperasi lima seksi itu, maka ruas tol Sibaceh yang sudah bisa digunakan masyarakat sepanjang 48,5 km, mulai dari Gerbang Tol Baitussalam hingga Gerbang Tol Seulimuem, dengan estimasi jarak tempuh sekitar 30 menit.
Seperti diketahui, seksi 5 dan 6 mulai dibuka secara gratis per Kamis ini. Pengoperasian ini menyusul adanya Sertifikat Laik Operasi (SLO) serta Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tentang penetapan pengoperasian jalan tol Sigli-Banda Aceh seksi 5 dan 6.
"Meski belum bertarif, pengguna jalan tol tetap harus melakukan tapping kartu uang elektronik saat melintas," kata Executive Vice President (EVP) Divisi Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo.
Sebelum beroperasi, ruas tol tersebut juga telah dilakukan Uji Laik Fungsi (ULF), meliputi aspek keselamatan, manajemen lalu lintas jalan, sarana jalan, bangunan pelengkap, operasi dan administrasi. Hutama Karya juga telah menyiapkan berbagai fasilitas dan 31 personel siaga yang terdiri atas petugas layanan operasi, paramedis dan patroli untuk melayani pengguna di dua seksi tol Sibanceh itu.