REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengungkapkan bahwa aktivitas bisnis di Bandara Soekarno-Hatta terbilang tinggi. Dia menuturkan, kawasan Bandara Soekarno-Hatta memberikan dampak ekonomi cukup luas.
"Transaksi dalam aktivitas bisnis di dalam kawasan berkisar Rp 30 triliun dalam satu tahun dari berbagai stakeholder, seperti tenant komersial, maskapai, bengkel pesawat atau MRO, bisnis kargo dan sebagainya.” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (16/6/2023).
AP II sebagai operator 20 bandara memastikan terus mendorong pertumbuhan ekosistem kebandarudaraan nasional untuk memberikan dampak ekonomi lebih luas. Awaluddin memperkenalkan konsep bandara Indonesia Aviaconomics.
“Dalam konsep Indonesia Aviaconomics, suatu bandara memiliki ekosistem yang memberikan dampak ekonomi secara luas dengan membuka ribuan bahkan puluhan ribu lapangan pekerjaan serta memiliki aktivitas ekonomi yang tinggi," ujar Awaluddin.
Dia menjelaskan, konsep Indonesia Aviaconomics tersebut sudah berjalan di Bandara Soekarno-Hatta. Menurut dia, kawasan Bandara Soekarno-Hatta saat ini menciptakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 50 ribu orang yang bekerja di berbagai instansi, seperti AP II, maskapai, ground handling, tenant komersial, kargo, MRO, dan lain sebagainya.
Awaluddin mengatakan penerapan konsep Indonesia Aviaconomics yang semakin kuat dapat dilakukan melalui pengembangan tiga aspek. Semua aspek tersebut yaitu air transport, travel, dan tourism.
Dia menegaskan,pengembangan ketiga aspek tersebuy di Indonesia terintegrasi dalam satu ekosistem sehingga memperkuat penerapan konsep Aviaconomics. "Dengan demikian, Indonesia Aviaconomics ini dapat menciptakan jutaan lapangan pekerjaan untuk keseluruhan bandara-bandara di Indonesia," ujar Awaluddin.
(Ekosistem transportasi udara termasuk di Bandara Soekarno-Hatta harus....)