REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama holding BUMN aviasi dan pariwisata, InJourney, Maya Watono, memperkirakan arus mudik Lebaran 2025 mengalami lonjakan signifikan. Maya meyakini jumlah penumpang dan pergerakan selama arus mudik 2025 akan meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Total penumpang diprediksi mencapai lebih dari 10,8 juta orang, dengan pertumbuhan tahunan (year on year) sebesar sembilan persen. Sementara itu movement aircraft (pergerakan pesawat) juga mengalami pertumbuhan lima persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Maya di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Untuk memastikan kelancaran operasional, sambung Maya, InJourney akan mengoperasikan 37 bandara selama 24 jam penuh selama masa angkutan Lebaran. Selain itu, jumlah personel juga ditambah secara signifikan dari 37 ribu menjadi 53.300 personel.
"Kita menambah personel sebanyak 16.300 orang, serta melakukan peningkatan fasilitas, peralatan, dan pemantauan dari sisi manajemen operasional lalu lintas. Dengan semua ini, kita ingin memastikan perjalanan selama angkutan Lebaran berjalan lancar," ucap Maya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah, Maya katakan, InJourney Group juga memberikan diskon pada layanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) bagi penumpang serta tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) bagi maskapai penerbangan. Selain itu, Maya juga menyambut baik kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah.
"Kami mengapresiasi kebijakan Work From Anywhere (WFA) karena ini tepat mengingat libur Lebaran berdekatan dengan Nyepi di Bali," lanjut Maya.
Sebagai bagian dari persiapan libur Lebaran, InJourney juga telah menyiapkan destinasi unggulan seperti Nusa Dua, Mandalika, Candi Borobudur, dan Taman Mini Indonesia Indah untuk menyambut pengunjung. Maya menegaskan InJourney tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial sebagai agen perubahan bagi masyarakat dan negara.
"Komitmen melayani masyarakat, terutama di masa Ramadan dan Lebaran, menjadi fokus utama kami. Sebagai BUMN, kami harus memastikan kesejahteraan finansial korporasi sekaligus memberikan dampak positif yang berkelanjutan," sambung Maya.
Dalam tiga tahun pertama, ucap Maya, InJourney fokus pada penguatan bisnis dan stabilitas keuangan perusahaan-perusahaan di dalam grup. Selanjutnya, InJourney akan memastikan transformasi bisnis secara menyeluruh.
"Kita memastikan transformasi terjadi di berbagai aspek, baik fisik, proses, maupun sumber daya manusia. Kami juga melakukan transformasi fundamental dalam aset-aset kita, memastikan keberlanjutan proses bisnis, dan menciptakan model bisnis yang tetap relevan untuk masa depan," kata Maya.