Selasa 18 Mar 2025 17:16 WIB

Airlangga Ungkap Pengaruh Global dan Domestik pada Pelemahan IHSG

Airlangga menegaskan fundamental Indonesia masih kuat meski terjadi gejolak.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan penurunan tajam IHSG dipengaruhi faktor global dan domestik. (ilustrasi)
Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat P
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan penurunan tajam IHSG dipengaruhi faktor global dan domestik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi hari ini dipengaruhi faktor global dan domestik.

"Kita lihat secara global kan besok ada FOMC meeting. Nah, tentu market masih menunggu," kata Airlangga saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Baca Juga

Federal Open Market Committee (FOMC) meeting atau pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal, diadakan secara rutin oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menentukan kebijakan moneter AS.

Selain itu, Airlangga juga menyoroti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dinilai akan menjadi perhatian pasar. Ditambah lagi, adanya laporan keuangan emiten serta pelemahan tajam pada kelompok saham tertentu turut memengaruhi pergerakan IHSG.

Airlangga juga menyinggung regulasi mekanisme trading halt 5 persen yang sebelumnya diterapkan saat pandemi Covid-19. Menurutnya, aturan ini perlu dievaluasi kembali agar tetap relevan dengan kondisi pasar saat ini. Terkait kondisi ekonomi secara keseluruhan, Airlangga menegaskan fundamental Indonesia masih kuat meski terjadi gejolak di pasar saham.

"Kalau penurunan ini kan di berbagai negara saham naik turun, biasa. Saham di negara lain minggu-minggu lalu turun cukup dalam, mungkin sekarang baru berimbas ke kita 1-2 hari," katanya.

Airlangga memastikan perkembangan ini akan dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, ia menekankan pentingnya transparansi kebijakan agar pasar mendapatkan kejelasan dan kepercayaan terhadap regulasi pemerintah.

Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11.19 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan IHSG mencapai 5,02 persen ke 6.146.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement