Kamis 15 Jun 2023 15:19 WIB

Penutupan Penas 2023, Kementan Ajak Petani Percepat Pembangunan Pertanian

Percepatan pembangunan pertanian untuk target Indonesia jadi lumbung pangan dunia

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah dan Bupati Solok, Epyardi Asda meninjau kawasan sentra pengembangan bawang merah nasional di Kabupaten Solok sekaligus melakukan panen.
Foto: dok Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah dan Bupati Solok, Epyardi Asda meninjau kawasan sentra pengembangan bawang merah nasional di Kabupaten Solok sekaligus melakukan panen.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Serangkaian kegiatan Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan XVI di Kota Padang telah berlangsung selama 5 hari di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Kegiatan ini diharapkan menjadi monumental komitmen pemerintah pusat, daerah, dan seluruh pemangku kepentingan mempercepat pembangunan pertanian menuju Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada 2045.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi para petani dan nelayan yang dapat berkolaborasi dengan pemerintah pusat, daerah, serta kabupaten/kota dalam penyelenggaraan Penas XVI yang dihadiri oleh sekitar 22.000 orang petani dan nelayan dari seluruh pelosok tanah air, negara ASEAN dan mitra ASEAN, anggota DPR, para gubernur hingga bupati/wali kota seluruh Indonesia.

"Penas petani nelayan tahun ini diharapkan menjadi komitmen bersama untuk mempercepat pembangunan pertanian dalam berbagai program dan kebijakan disetiap daerah untuk mengantisipasi krisis pangan global serta menjaga kemandirian serta kedaulatan pangan nasional," kata Mentan dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, Padang, Kamis (15/6/23).

Dedi menambahkan bahwa dalam rangkaian kegiatan Penas dilakukan pameran pengembangan dan gelar percontohan pengembangan agribisnis yang merupakan show window perkembangan dan kemajuan inovasi serta teknologi modern dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.

“Saya berharap berbagai inovasi dan teknologi yang ditampilkan di Penas ke 16 ini dapat didiseminasikan serta diimplementasikan di daerah asal masing-masing,” ujar Dedi. 

Melalui kegiatan Penas XVI, Dedi juga mengajak seluruh petani, nelayan hingga pelaku usaha tani untuk mulai menentukan rencana tindak lanjut dalam mengembangkan usaha agribisnis/perikanan guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan serta kemandirian dan daya saing petani serta nelayan.

“Harapannya juga dapat menggerakkan perekonomian pedesaan serta menciptakan lumbung pangan berbasis komoditas lokal di daerah masing-masing,”kata Dedi.

Ketua Umum KTNA Nasional Muhammad Yadi Sofyan Noor mengatakan, seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Penas Petani Nelayan XVI telah dilakukan sesuai rencana dan waktu yang sudah ditentukan. Dalam kegiatan ini juga ada penandatanganan komitmen bersama eselon 1 Kementerian Pertanian dengan asosiasi provinsi dan KTNA untuk antisipasi perubahan iklim dan krisis pangan.

"Tidak hanya itu, telah dilakukan juga nota kesepahaman antara petani, nelayan dengan pelaku usaha untuk transaksi pengembangan bisnis. Penyelenggaraan Penas petani nelayan XVI berjalan dengan sukses dengan melibatkan pemerintah pusat, daerah, kabupaten/kota, panitia yang terlibat," ujarnya.

“Terima kasih untuk seluruh pihak yang terlibat. Terima kasih kepada KTNA Sumatra Barat dan kota Padang yang turut terlibat menyukseskan penyelenggaraan Penas XVI ini,” kata Yadi yang sekaligus menjadi ketua penyelenggara Penas XVI 2023.

Bersamaan, Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah mengatakan...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement