Rabu 29 Mar 2023 15:50 WIB

Kegiatan Irigasi Kementan Percepat Tanam di Kabupaten Melawi

RJIT Kementan jamin terpenuhinya kebutuhan air di lahan persawahan.

Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), melakukan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Desa Semadin Lengkong, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar).
Foto: Dok. Kementerian Pertanian
Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), melakukan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Desa Semadin Lengkong, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar).

REPUBLIKA.CO.ID, MELAWI -- Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), melakukan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Desa Semadin Lengkong, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar). Dukungan ini diharapkan mendukung peningkatan produktivitas.

Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), kegiatan RJIT dilakukan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan air di lahan persawahan. “Air adalah faktor yang sangat menentukan dalam pertanian. Dengan air yang terpenuhi, tanaman bisa maksimal. Melalui kegiatan RJIT, kita memastikan hal itu. Kita pastikan air di saluran irigasi bisa memenuhi kebutuhan di lahan persawahan,” kata Mentan SYL, Rabu (29/3/2023).

Baca Juga

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, kegiatan RJIT adalah bagian dari water management. Kegiatan RJIT dilakukan bukan hanya untuk memperbaiki atau membenahi saluran irigasi. 

"Tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran irigasi agar luas areal tanam bertambah, begitu juga indeks pertanaman dan produktivitas,” kata Ali Jamil.

Ali mengatakan, kegiatan RJIT di Desa Semadin Lengkong, dilakukan Kelompok Tani Mandiri 87 karena kondisi saluran irigasi awalnya berupa saluran tanah. Kondisi ini membuat distribusi air ke lahan sawah kurang lancar dan sering kehilangan air akibat tanah yang porus.

photo
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil. - (Dok. Kementerian Pertanian)
 

“Kita perbaiki kondisi itu dengan RJIT. Dan agar fungsinya lebih maksimal, saluran irigasi ini kita buat permanen menggunakan konstruksi pasangan batu dengan dua sisi saluran,” tuturnya.

Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Rahmanto menambahkan, realisasi kegiatan ini sudah 100 persen selesai. "Spesifikasi panjang saluran 168 meter dan lebar penampang luar 80 cm untuk mengairi sawah 50 Ha," ujarnya.

Terkait dengan peningkatan (Intensitas Pertanaman), pada lokasi ini lebih kepada mempertahankan intensitas pertanaman (IP) yang sudah dua kali dalam setahun. "Pada lokasi ini IP 200 atau dua kali tanam dalam satu tahun. Dampak lain dari rehabilitasi saluran ini adalah dapat dilakukannya percepatan tanam," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement