Selasa 07 Mar 2023 16:48 WIB

Rupiah Melemah di Tengah Penantian Pasar Atas Kesaksian Powell di Kongres

Di Kongres, Powell akan jelaskan arah dan durasi kebijakan moneter ketat The Fed.

Ketua Bank Sentral AS, Federal Reserve, Jerome Powell (ilustrasi). Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Selasa melemah di tengah pasar menantikan kesaksian Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) (The Fed) Jerome Powell terutama terkait arah kebijakan suku bunga acuan AS.
Foto: Brendan Smialowski/Pool via AP
Ketua Bank Sentral AS, Federal Reserve, Jerome Powell (ilustrasi). Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Selasa melemah di tengah pasar menantikan kesaksian Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) (The Fed) Jerome Powell terutama terkait arah kebijakan suku bunga acuan AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Selasa melemah di tengah pasar menantikan kesaksian Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) (The Fed) Jerome Powell terutama terkait arah kebijakan suku bunga acuan AS.

Rupiah pada Selasa (7/3/2023) ditutup menurun 72 poin atau 0,47 persen ke posisi Rp 15.367 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.295 per dolar AS.

Baca Juga

"Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan melemah terhadap dolar AS seiring dengan aksi wait and see (menunggu dan mencermati) pelaku pasar pada data tenaga kerja dan testimoni The Fed di Kongres besok," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova dilansir Antara di Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Ketua The Fed Jerome Powell Powell akan menyampaikan kesaksian setengah tahunannya di depan Kongres pada Selasa (7/3/2023) dan Rabu (8/3/2023), yang akan diawasi dengan ketat untuk petunjuk mengenai sejauh mana dan durasi kebijakan moneter ketat Bank Sentral AS yang bertujuan untuk membatasi inflasi.

Pedagang berjangka memperkirakan probabilitas 76 persen The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 21-22 Maret dan kemungkinan 24 persen untuk kenaikan 50 basis poin. "Pelaku pasar memperkirakan The Fed masih akan hawkish terhadap kebijakan moneternya dengan kembali menaikkan suku bunga 25 bps pada pertemuan di akhir Maret nanti," ujar Rully.

Selain itu, laporan ketenagakerjaan AS Februari diharapkan pada Jumat (10/3/2023) dan setiap pelunakan di pasar pekerjaan yang kuat akan dilihat sebagai tanda bahwa kenaikan suku bunga Fed memiliki efek yang diinginkan.

Sementara dari dalam negeri, data cadangan devisa Indonesia masih pada tren peningkatan namun belum bisa menahan pelemahan rupiah. Cadangan devisa pada Februari 2023 mencapai 140,3 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Januari 2023 sebesar 139,4 miliar dolar AS. Peningkatan posisi cadangan devisa pada Februari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Rupiah pada Selasa (7/3/2023) pagi hari dibuka merosot ke posisi Rp 15.345 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 15.344 per dolar AS hingga Rp 15.369 per dolar AS. Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa tergelincir ke posisi Rp 15.359 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp 15.301 per dolar AS.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement