REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 sebagai upaya pengendalian inflasi di daerah setempat.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri Suryono di Batam, Sabtu (4/3/2023), mengatakan, BI bersinergi dengan Bulog berupaya menjaga ketahanan pangan dengan menyalurkan kebutuhan bahan pokok ke masyarakat di lima pulau 3T yaitu Pulau Tarempa Kabupaten Anambas, Pulau Midai dan Pulau Subi Besar Kabupaten Natuna, Pulau Tambelan Besar Kabupaten Bintan, dan Pulau Singkep Kabupaten Lingga.
"Kemudian upaya pengendalian inflasi juga dilakukan dengan penguatan produksi tanaman pangan melalui penyaluran 2.000 bibit cabai merah kepada petani di Kabupaten Lingga," kata Suryono.
Lebih lanjut, kata dia dari sisi permintaan, BI berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produktivitas UMKM di bidang tenun dan olahan sagu dengan dukungan berupa mesin tenun dan alat pengolah sagu. Selain itu, Bank Indonesia juga memberikan dukungan peralatan ibadah kepada rumah-rumah ibadah untuk menghasilkan SDM yang kuat dari sisi spiritual.
"Sementara, dukungan peningkatan SDM unggul dari segi pendidikan diwujudkan dalam bentuk peralatan teknologi informasi seperti laptop, proyektor, dan printer sebagai sarana penunjang pendidikan di setiap pulau tujuan," ujar Suryono.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 di Kepri akan diakhiri dengan pencanangan Pulau Singkep Kabupaten Lingga sebagai Pulau Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah yang pertama di Indonesia. "Hal ini menunjukkan komitmen Bank Indonesia dan pemerintah daerah untuk meningkatkan literasi masyarakat dalam mengenal Rupiah, tidak hanya terbatas di kota besar. Ke depan, Bank Indonesia akan selalu bersinergi dengan pemerintah, TNI, dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan NKRI dari berbagai aspek," demikian Suryono.