Rabu 21 Dec 2022 23:14 WIB

Jelang Nataru, Stok dan Stabilitas Bahan Pangan Harus Rajin Dipantau  

Pasokan bahan pangan, tegas gubernur, harus terus dipantau.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Hafil
 Pasokan bahan pangan, tegas gubernur, harus terus dipantau. Foto:  Sembako (ilustrasi)
Foto: Republika
Pasokan bahan pangan, tegas gubernur, harus terus dipantau. Foto: Sembako (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG—Guna memastikan keamanan pasokan dan stabilitas harga komoditas pokok masyarakat jelan Natal 2022 dan tahun Baru 2023, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak seluruh pemerintah daerah serta stakeholder rumpun ekonomi rajin turun ke lapangan.

Manakala ditemukan persoalan terkait dengan distribusi (pasokan) maupun gejolak harga di tingkat konsumen, langkah taktis dapat segera diambil untuk menjamin kebutuhan masyarakat dapatterpenuhi.

Baca Juga

Misalnya --jika terkait lonjakan harga komoditas pokok yang memberatkan konsumen-- operasi pasar menjadi opsi penting dalam rangka mengupayakan stabilisasi.

“Beberapa inflasi terjadi dan kami minta rumpun ekonomi, baik yang ada di pemerintah provinsi mau pun kabupaten/ kota untuk rajin turun,” kata gubernur usai Rapat Koordinasi Forkopimda Jawa Tengah dalam rangka menyambut Natal dan tahun Baru, di gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Selasa (20/12/2022).

Pasokan bahan pangan, tegas gubernur, harus terus dipantau. Sebab berkaca dari pengalaman yang sudah dilaksanakan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), itu menjadi cara yang dapat membantu masyarakat.

Sekaligus juga untuk menunjukkan kepada masyarakat, penanganan terkait dengan harga kebutuhan pokok dapat dilakukan secara terpadu dan

Pada momentum peringatan hari besar keagamaan dan momentum libur pergatian tahun ini kecukupan bahan pokok pangan yang dibutuhkan masyarakat harus terjaga kecukupannya dan juga dipastikan aman.

Selain operasi pasar, lanjut gubernur, pengawalan kelancaran distribusi bahan pangan juga penting untuk memastikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat selalu ada, termasuk memastikan kebijakan HET bisa betul- betul terlaksana.

“Untuk gerakan pangan murah dengan melibatkan pihak terkait untuk kegiatan keagamaan bisa dilakukan –mungkin-- dengan memberdayakan CSR atau kawan- kawan ASN,” tegasnya.

Sebelumnya, perwakilan Perum Bulog Divre Jawa Tengah telah menyampaikan, stok beras di Jawa Tengah per 19 Desember 2022, total mencapai sebanyak 35,606 ton.

Jumlah ini terdri dari beras cadangan pemerinth (CBP) sebanyak 8,211 ton dan beras KOM sebanyak 27,395 ton. Sementara untuk komoditi lain seperti minyak goreng, Bulog Perwakilan Divre Jawa Tengah memiliki stok sebanyak 71,838 liter. Sedangkan stok tepung terigu ada sebanyak 1.76 ton dan stok gula pasir sebanyak 625.25 ton.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement