Jumat 09 Sep 2022 00:25 WIB

Pupuk Indonesia Catat Efisiensi Operasional Lebih dari Rp 1 Triliun Tahun Ini

Efisiensi operasional Pupuk Indonesia berasal dari inovasi anak usaha

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah pekerja mengangkut pupuk bersubsidi di gudang PT Pupuk Indonesia di Sumur Pecung, Serang, Banten. PT Pupuk Indonesia (Persero) mengantongi potensi efisiensi operasional perseroan hingga akhir tahun ini mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Efisiensi itu dicapai dari sejumlah inovasi anak usaha untuk efisiensi dalam kegiatan operasional bisnis.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Sejumlah pekerja mengangkut pupuk bersubsidi di gudang PT Pupuk Indonesia di Sumur Pecung, Serang, Banten. PT Pupuk Indonesia (Persero) mengantongi potensi efisiensi operasional perseroan hingga akhir tahun ini mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Efisiensi itu dicapai dari sejumlah inovasi anak usaha untuk efisiensi dalam kegiatan operasional bisnis.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- PT Pupuk Indonesia (Persero) mengantongi potensi efisiensi operasional perseroan hingga akhir tahun ini mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Efisiensi itu dicapai dari sejumlah inovasi anak usaha untuk efisiensi dalam kegiatan operasional bisnis.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, mengatakan, inovasi bisnis yang dilakukan para anak usaha menjadi cara untuk menggairahkan pertumbuhan bisnis perusahaan. Ia mengatakan, dalam konvensi inovasi pada tahun ini, Pupuk Indonesia menghasilkan banyak karya inovatif. Melalui inovasi tersebut, perseroan mampu meningkatkan efektivitas proses, efisiensi biaya, dan kinerja guna meningkatkan daya saing perusahaan.

"Tanpa inovasi perusahaan pasti mati dan menurut saya ini luar biasa sehingga bisa memacu pertumbuhan yang lebih baik," kata Bakir dalam Konvensi Inovasi Pupuk Indonesia Quality Improvement (PIQI) 2022 di Karawang, Kamis (8/9/2022).

Ia menuturkan, perbaikan setiap lini bisnis pupuk harus mengalami perbaikan secara berkelanjutan. Karenanya, pihaknya mendorong 10 perusahaan anak usaha yang tergabung dalam holding untuk terus melakukan inovasi agar dapat memperoleh profit lebih tinggi ke depan. 

Dirinya mengatakan, inovasi grup perusahaan akan semakin masif, mulai dari inovasi yang bersifat strategis dan berdampak besar ke perusahaan, hingga inovasi yang bersifat operasional dan memberikan nilai tambah bagi konsumen dan mitra Pupuk Indonesia. 

"Semua anak perusahaan harus berusaha menyajikan inovasi terbaiknya, tapi saya bikir banyak hal-hal yang membuat kejutan," ujarnya.

Direktur Transformasi Bisnis, Pupuk Indonesia, Panji Winantea Ruky, menjelaskan, dari sejumlah inovasi bisnis yang dilakukan tahun ini, perseroan mencatat potensi efisiensi hingga lebih dari Rp 1 triliun.

Tercatat, pada tahun lalu, lewat sejumlah inovasi Pupuk Indonesia berhasil mencatat efisiensi operasional hingga Rp 723 miliar. "Inovasi ini benar-benar berdapak pada kinerja operasional keuangan," kata dia.

Panji mencontohkan, salah satu inovasi yang dilakukan salah satunya dalam logistik perkapalan. Ia mengatakan, tahun ini, Pupuk Indonesia bisa menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) hingga 27 persen.

Inovasi terbaik lainnya, yakni  metode baru pemanfaatan limbah Fly Ash-Bottom Ash (FABA) sebagai bahan baku pupuk NPK dengan penghematan Rp 7,4 miliar per tahun.

Ia mengatakan sejumlah Pupuk Indonesia terbuka untuk menjalin kerja sama dengan BUMN maupun perusahaan swasta lain untuk kerja sama dalam penggunaan inovasi tersebut. "Kami terbuka untuk sharing dengan BUMN dan lainnya juga pemerintah," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement