REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak seluruh negara anggota G20 bertindak bersama mengatasi tantangan global. Airlangga optimistis Presidensi G20 Indonesia akan mempertimbangkan jalan keluar untuk isu-isu yang menjadi prioritas oleh negara-negara anggota G20.
“G20 sebagai forum ekonomi global utama harus bertindak bersama mengatasi tantangan global yang multidimensi dan saling terkait. Kita memiliki tanggung jawab untuk memikirkan orang lain dan memberikan solusi yang nyata,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan, Senin (11/7/2022).
Dalam pertemuan yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut, Menko Airlangga menyampaikan jutaan orang yang terkena dampak konflik antarnegara mendambakan terpenuhinya kebutuhan dasar. Seperti makanan, tempat tinggal, dan keamanan, yang sempat 'hilang' karena konflik atau perang.
“Tanggung jawab kita adalah memberikan solusi untuk mengatasi keluhan mereka, memberikan harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Sehingga tidak ada orang, negara, atau wilayah yang ditinggalkan. Dengan demikian, G20 dapat memberikan jalan bagi stabilitas, pemulihan, dan kemakmuran global,” tegas Menko Airlangga.
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menegaskan, inflasi serta ketahanan pangan dan energi dikhawatirkan akan menghambat ekonomi global. Kondidi ini juga dikhawatirkan menyulitkan upaya pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs). Indonesia juga diharapkan dapat membantu memberikan solusi atas krisis keuangan, pangan, dan energi yang terjadi di dunia sebab menjadi salah satu negara Champions dari Global Crisis Response Group (GCRG).
Airlangga menambahkan, Forum G20 harus mampu menunjukkan kepemimpinan global untuk memberikan solusi mengatasi tantangan yang ada saat ini maupun dalam jangka panjang. Indonesia mengharapkan dukungan seluruh negara anggota G20 untuk mendapatkan konsensus bagi aksi yang praktis dan konkret untuk menunjukkan bahwa G20 merupakan forum ekonomi utama. Termasuk di dalamnya tiga prioritas Presidensi yakni kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi.
“Presidensi menghargai dukungan anggota untuk membentuk Financial Intermediary Fund (FIF) bagi manajemen kesiapsiagaan dan pencegahan pandemi, yang dihasilkan dalam pertemuan Joint Health and Finance Task Force bulan lalu,” tegas Menko Airlangga.
Kepercayaan dan sikap saling menghormati di antara anggota G20 merupakan kunci untuk mengedepankan dialog dan konsensus. Di samping itu, Sherpa bertugas untuk memelihara hubungan kerja kondusif yang menjadi faktor sangat penting dalam mengubah saran, berupa kebijakan dan permasalahan teknis yang kompleks menjadi tindakan nyata bagi seluruh kepala negara anggota G20.
Indonesia memahami situasi dunia saat ini, sehingga Sherpa menyerukan persatuan supaya dapat dihasilkan solusi atas kebijakan dan keuangan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dunia saat ini. Airlangga mengibaratkan, G20 harus menjadi restoran yang luar biasa dan menyajikan menu yang luar biasa pula.
"Makanan tidak pernah akan tersajikan jika para chef sibuk bertengkar di dapur. Sangat penting dalam masa krisis ini bagi G20 untuk meningkatkan kepercayaan sebagai forum ekonomi utama global. Presidensi berharap suasana yang nyaman di Labuan Bajo dapat mendukung Sherpa mencapainya, di mana para chef G20 dapat menyajikan menu yang luar biasa dan bisa dinikmati seluruh dunia,” ujar Airlangga.