Jumat 21 Nov 2025 21:19 WIB

Genjot Belanja, BINA Indonesia Great Sale Jadi Jurus Pamungkas Pemerintah Tutup 2025

Gerakan ini untuk memperkuat perdagangan dalam negeri.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Pariwisata Republik Indonesia Widiyanti Putri Wardhana.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Pariwisata Republik Indonesia Widiyanti Putri Wardhana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif nasional Belanja di Indonesia Aja (BINA) Indonesia Great Sale 2025 yang akan berlangsung pada 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Widi meyakini program ini akan menjadi katalis untuk memperkuat ekosistem pariwisata dan memberikan manfaat bagi pelaku usaha, baik perusahaan besar maupun UMKM.

"Ini bentuk kolaborasi yang membawa dampak langsung bagi masyarakat dan memperkuat perputaran ekonomi nasional," ujar Widi saat konferensi pers program Belanja di Indonesia Aja (BINA)–Indonesia Great Sale 2025 di Balairung Soesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (21/11/2025).

Baca Juga

Widi menyebut BINA Indonesia Great Sale 2025: Wisata Belanja di Indonesia merupakan realisasi dari gerakan nasional Belanja di Indonesia Aja (BINA). Gerakan nasional ini diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) untuk memperkuat perdagangan dalam negeri.

Pekan belanja BINA Indonesia Great Sale 2025 menjadi kerja bersama antara Kementerian Pariwisata dan HIPPINDO, melibatkan lebih dari 380 perusahaan, 80 ribu gerai, dan 800 merek. Program ini juga didukung Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) yang menaungi lebih dari 400 mal di 24 provinsi.

BINA menjadi wadah kolaborasi yang menyinergikan sektor ritel dan pariwisata dengan tujuan mendorong belanja dalam negeri dan memperkuat produk lokal. Widi berharap target transaksi sebesar Rp30 triliun dapat tercapai selama periode kampanye.

“Belanja adalah motivasi wisata yang sangat penting. Ia mendorong perjalanan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara,” ujarnya.

Pada 2024, rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara mencapai 1.391 dolar AS per kunjungan, dengan 11,4 persen dialokasikan untuk belanja cinderamata. Survei YouGov pada 2023 menunjukkan 27 persen wisatawan Indonesia memilih destinasi wisata karena motivasi utama berbelanja.

Widi menegaskan perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) terus tumbuh signifikan. Pada Januari–September 2025, jumlah perjalanan wisnus mencapai 901,9 juta perjalanan, tumbuh 18,99 persen secara tahunan.

“Kami optimistis BINA akan semakin mendorong pergerakan wisatawan nusantara dan memperkuat dampaknya bagi perekonomian daerah,” katanya.

Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah menyampaikan BINA Indonesia Great Sale 2025 akan menawarkan diskon 20–80 persen. Khusus wisatawan mancanegara, disediakan tambahan diskon 11 persen untuk pembelian dengan menunjukkan paspor.

"Kami berharap kampanye ini menjadi daya tarik wisata belanja sehingga Indonesia kembali menjadi destinasi pilihan wisatawan," ujar Budihardjo.

Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja menambahkan, gelaran Great Sale 2025 dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional menjelang akhir tahun. Ia menyebut Natal dan Tahun Baru merupakan puncak kedua penjualan ritel setelah Ramadhan dan Idul Fitri.

"Dengan koordinasi yang kuat, kami ingin memastikan kinerja ritel bisa maksimal untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional," kata Alphonzus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement