Rabu 27 Apr 2022 14:13 WIB

BSI Pimpin Pembiayaan Sindikasi Pembangkit EBT Medco Senilai Rp 750 Miliar

Pembiayaan sindikasi jadi strategi BSI dalam meningkatkan pembiayaan wholesale.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Dari ki-ka: Head of Corporate Solution Group BSI Indra Kampono, Head of Corporate Business 1 Group BSI Fiti syam, Head of Corporate Counsel PT. MPI Ibnu Nurzaman, Direktur Keuangan PT. MPI Susilawati Nasution, dan Direktur Wholesale Transaction Banking BSI Kusman Yandi dalam acara Penandatanganan Pembiayaan Line Facility antara Bank Syariah Indonesia dengan PT Medco Power Indonesia di Gedung The Tower, Jakarta, Rabu (27/4).
Foto: dok. BSI
Dari ki-ka: Head of Corporate Solution Group BSI Indra Kampono, Head of Corporate Business 1 Group BSI Fiti syam, Head of Corporate Counsel PT. MPI Ibnu Nurzaman, Direktur Keuangan PT. MPI Susilawati Nasution, dan Direktur Wholesale Transaction Banking BSI Kusman Yandi dalam acara Penandatanganan Pembiayaan Line Facility antara Bank Syariah Indonesia dengan PT Medco Power Indonesia di Gedung The Tower, Jakarta, Rabu (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berpartisipasi dalam proyek pengembangan pembangkit energi listrik terbarukan PT Medco Power Indonesia. Hal ini merupakan komitmen Perseroan dalam mendukung percepatan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan umat.

BSI berperan sebagai Mandated Lead  Arranger, Facility Agent & Escrow Agent , dengan porsi pembiayaan yang terbentuk senilai Rp 750 miliar. Penyaluran pembiayaan ini ditandai dengan Penandatanganan Line Facility antara Bank Syariah Indonesia dengan PT Medco Power Indonesia di Gedung The Tower, Jakarta, Rabu (27/4/2022).

Baca Juga

Direktur Wholesale Transaction Banking BSI, Kusman Yandi mengatakan sindikasi ini merupakan bentuk nyata partisipasi BSI dalam membangun peradaban dan perekonomian bangsa. Hal tersebut diwujudkan melalui fokus BSI dalam pengembangan proyek energi listrik terbarukan.

"BSI siap mengemban amanah ini untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan selalu  berkomitmen akan mendukung pengembangan energi dan sumber daya nasional untuk mendorong roda ekonomi Tanah Air," katanya dalam keterangan persnya.

Kepercayaan memimpin sindikasi pembiayaan menjadi kebanggaan tersendiri bagi BSI karena dilakukan dengan sistem syariah. Akad yang digunakan adalah musyarakah yang berarti bank akan menanamkan dana atau modal atas suatu usaha dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang disepakati bersama.

Pembiayaan tersebut juga merupakan upaya BSI dalam mendukung percepatan penyediaan energi khususnya dalam energi terbarukan (EBT). Selain itu, proyek ini sesuai dengan arahan dan fokus pemerintah dalam mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025. 

Kusman Yandi menambahkan, pembiayaan sindikasi merupakan salah satu strategi BSI dalam meningkatkan pembiayaan wholesale. Hingga kuartal I 2022, BSI telah menyalurkan pembiayaan wholesale hingga Rp 49 triliun. 

"Pada semester I 2022, BSI akan fokus pada beberapa sektor industri seperti infrastruktur, energi, agribisnis dan telekomunikasi," katanya

Hal ini terutama proyek-proyek KPBU sebagai wujud dukungan kepada program pemerintah. Peran BSI tersebut diharapkan dapat menjadi mitra strategi bagi seluruh pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan ekosistem halal dari semua lini bisnis, baik ritel maupun wholesale.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement